BERITA VIRAL

Australia Rayakan Natal di Tengah Kebakaran

Australia Rayakan Natal di Tengah Kebakaran

JURAGANQQLOUNGE – Australia Rayakan Natal di Tengah Kebakaran Lebih dari 100 kasus kebakaran terjadi di New South Wales, Australia. Hal itu mengakibatkan selimut kabut asap dan suhu udara melonjak melebihi 40 derajat Celcius.

Mengutip DW Indonesia, Jumat (20/12/2019), guna menghadapi ancaman kebakaran yang kian ekstrem, Negara bagian New South Wales di Australia mendeklarasikan keadaan darurat tingkat dua. Minggu ini merupakan hari-hari terpanas di Australia dengan suhu mencapai lebih dari 40 derajat Celcius.

Hampir 100 kebakaran hutan melanda negara bagian di timur Australia itu. Pihak berwenang sangat prihatin atas kebakaran yang terjadi di dekat kota Sydney.

“Kekhawatiran terbesar selama beberapa hari ke depan adalah ketidakpastian, dengan kondisi angin yang ekstrem, suhu yang sangat panas,” kata Perdana Menteri Negara, Gladys Berejiklian dalam konferensi pers.

Keadaan darurat akan berlangsung selama tujuh hari, yang artinya terus berlanjut selama Natal. Sebelumnya status darurat terakhir diberlakukan pada pertengahan November lalu di tengah risiko ‘bencana’ kebakaran.

Darurat Kesehatan Masyarakat

Australia Rayakan Natal di Tengah Kebakaran

Lebih dari 30.000 kilometer persegi hutan terbakar selama beberapa bulan terakhir di negara bagian terpadat di Australia. Sekitar 2.000 petugas pemadam kebakaran masih berjuang memerangi kobaran api. Saat ini lebih dari 70 kebakaran masih berkobar di seluruh negara bagian Queensland, di utara New South Wales.

Cuaca ekstrem juga menyebabkan kekhawatiran kesehatan akibat kabut asap, yang oleh dokter Sydney dinyatakan sebagai sebagai “darurat kesehatan masyarakat.” Rumah sakit mencatat adanya peningkatan besar pasien yang menderita masalah pernapasan.

Sebabkan Kebakaran di Australia, Buang Puntung Rokok dari Mobil Didenda Rp 100 Juta

Australia Rayakan Natal di Tengah Kebakaran

Sepanjang tahun 2019, negara bagian New South Wales (NSW) dengan ibukota Sydney telah mengalami kebakaran yang parah dan beberapa diantaranya disebabkan oleh puntung rokok.

Dari catatan pemerintah NSW, ada 200 orang yang sudah ketahuan membuang puntung rokok sepanjang tahun 2019.

Karenanya, kini pemerintah NSW memberlakukan peraturan yang lebih ketat bagi mereka yang membuang puntung rokok dari dalam mobil. Demikian dikutip dari ABC Indonesia, Jumat (20/12/2019).

Bagi mereka yang ketahuan membuang rokok dari jendela mobil ke jalanan akan dikenai denda sebesar AU$ 11.000, atau lebih dari Rp 106 juta dan pengurangan 10 poin untuk SIM mereka.

Tak hanya itu, penalti berat juga diberikan kepada penumpang, dengan denda sebesar AU$ 660, atau lebih dari Rp 6,3 juta dan SIM pengemudi juga dikurangi hingga 5 poin.

Besarnya denda, baik bagi pengemudi dan penumpang, akan meningkat dua kali lipat saat NSW sedang memberlakukan larangan menyalakan api, biasanya di saat kebakaran hutan meningkat.

Lewat pernyataannya kepada ABC Indonesia, Menteri untuk Polisi dan Layanan Gawat Darurat NSW, David Elliott, mengatakan hukuman berat ini menjadi yang pertama kalinya bagi mereka yang membuang puntung rokok lewat jendela mobil.

Supaya Jera

Australia Rayakan Natal di Tengah Kebakaran

Alasan hukuman yang berat ini adalah untuk menghentikan perilaku membuang puntung rokok ke jalanan yang disebutnya sebagai “kejahatan yang bodoh dan tidak dapat ditolerir”.

“Musim kebakaran hutan tahun ini dimulai lebih awal, 19 hari sebelum masuk musim panas, sudah ada 3 juta hektar lahan yang terbakar, menghancurkan lebih dari 700 rumah dan menewaskan 6 orang,” kata Menteri David.

Asosiasi layanan pemadam kebakaran di NSW menyambut baik diperberatnya hukuman bagi para pengguna kendaraan bermotor yang membuang puntung rokok ke jalanan.

Mereka berharap dengan diberlakukannya hukuman ini akan membuat orang-orang lebih berhati-hati dengan tindakan mereka saat hendak merokok.

Sementara itu kepolisian di NSW mengajak warga untuk tidak segan melaporkan jika melihat ada pengendara mobil yang membuang rokok ke jalanan. Hukuman akan mulai berlaku pada 17 Januari 2020. Australia Rayakan Natal di Tengah Kebakaran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *