Uncategorized

Bahayanya Hiu Banteng

Mengenal Hiu Banteng, Spesies Ikan Hiu Paling Berbahaya di Dunia - Semua  Halaman - Kids

JURAGAN Bahayanya hiu banteng merupakan pemburu yang gesit. Mereka bisa memakan apa saja, termasuk lumba-lumba atau hiu lainnya. Tak jarang, hiu banteng juga menyerang manusia dengan tidak sengaja atau karena penasaran.

1. Hiu banteng memiliki gigi yang lebih banyak

Hiu banteng tidak hanya memiliki gigitan yang sangat kuat, tetapi mereka juga memiliki gigi yang jauh lebih banyak daripada hiu pada umumnya.  Sementara sebagian besar hiu memiliki 5-15 baris gigi, hiu banteng memiliki 50 baris gigi, yang masing-masing terdiri dari 7 gigi.

2. Hiu banteng bisa hidup di air tawar

Kebanyakan ikan hiu hanya hidup di perairan asin. Sebaliknya, hiu banteng dapat hidup di air asin maupun air tawar.  Ini karena hiu banteng mampu melakukan osmoregulasi yang memungkinkan mereka menyesuaikan air dan garam di dalam tubuh mereka.  Di air asin, hiu banteng akan mengeluarkan lebih banyak garam, untuk menyeimbangkannya.  Baca juga: Studi: Hiu Megalodon Bisa Memakan Paus Orca Hanya dengan 5 Gigitan Sementara di air tawar, hiu banteng akan menahan lebih banyak garam dan buang air kecil lebih banyak di air tawar. 

3. Hiu banteng dapat berenang hingga ke hulu sungai

Karena hiu banteng dapat hidup di air tawar (dan karena mereka perenang yang sangat kuat), hiu banteng dapat berenang jauh hingga ke hulu sungai.  Dalam salah satu kasus, hiu banteng pernah ditemukan pada jarak sekitar 4.000 km dari laut.

  4. Gigitan hiu banteng lebih kuat dari hiu putih besar

Bahayanya hiu banteng gigitan hiu banteng sangat kuat, yakni kekuatannya mencapai 5.914 Newton.  Sementara itu, kekuatan gigitan hiu putih sekitar 4.000 Newton dan hiu macan dengan kekuatan gigitan 3.300 Newton. Baca juga: Rekaman Video Tunjukkan Sekelompok Orca Bunuh Hiu Putih Besar

5. Hiu banteng tidak memangsa manusia

Meskipun hiu banteng tidak memburu manusia, mereka masih merupakan spesies yang agresif. Banyaknya serangan hiu banteng terhadap manusia karena mereka menghabiskan begitu banyak waktu di perairan dangkal, khususnya di sepanjang pantai dan sungai.  Rasa penasaran dan desakan teritorial dapat memacu mereka untuk menyerang apa saja, termasuk manusia. SLOT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *