ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ BERITA KESEHATAN CAPSA SUSUN DOMINOQQ PERANG BACCARAT POKER SAKONG

Cara Mencegah Asam Lambung Naik saat Puasa

Cara Mencegah Asam Lambung Naik saat Puasa

Cara Mencegah Asam Lambung Naik saat Puasa

DOMINO99 – Cara Mencegah Asam Lambung Naik saat Puasa. Saat puasa Ramadan, pola makan akan berubah. Yang tadinya kita makan tiga kali sehari, pada bulan ini berkurang menjadi dua kali, yaitu saat sahur dan berbuka puasa. Perubahan ini kadang berdampak pada pencernaan, salah satunya adalah naiknya asam lambung.

Di lansir Medical News Today, naiknya asam lambung atau refluks asam adalah kondisi isi atau cairan dalam perut kembali naik ke kerongkongan. Kondisi ini juga di sebut regurgitasi asam atau gastroesophageal reflux (GER). Refluks asam yang parah dapat menyebabkan penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD).

Asam lambung naik di tandai dengan heartburn atau beberapa orang sering menyebutnya sebagai nyeri ulu hati. Gejala lainnya bisa mual dan muntah, sesak napas, dan sakit saat menelan. Kondisi ini tentu bikin tak nyaman, apalagi bila di rasakan saat berpuasa. Berikut cara mencegah asam lambung naik saat puasa.

1. Atur konsumsi lemak

Makanan yang tinggi lemak dapat menyebabkan asam lambung naik. Di lansir Healthline, kandungan lemak tinggi dalam makanan dapat menyebabkan nyeri ulu hati, karena lemak bisa mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah, otot yang berfungsi sebagai penghalang antara esofagus (kerongkongan) dan perut. Saat otot ini rileks, asam lambung bisa naik dari lambung ke kerongkongan dan menyebabkan heartburn.

Berdasarkan laporan dalam jurnal Alimentary Pharmacology & Therapeutics tahun 2007, konsumsi makanan tinggi kolesterol dapat meningkatkan risiko terjadinya refluks asam lambung pada pasien yang memiliki GERD.

Selain itu, pengolahan makanan juga perlu di perhatikan. Makanan yang di olah dengan cara di goreng atau di beri santan umumnya mengandung kadar kolesterol atau lemak yang tinggi.

2. Batasi konsumsi makanan asam

Makanan dengan kadar keasaman yang tinggi juga bisa bikin asam lambung naik. Contohnya adalah jeruk, anggur, lemon, dan sebagainya. Selain itu, kopi dan cokelat juga mengandung asam. 

Berdasarkan laporan dalam Korean Journal Gastroenterol tahun 2010, terdapat hubungan antara keasaman dalam jus jeruk dengan terjadinya nyeri ulu hati. Pada 382 partisipan, sebagian besar mengalami nyeri ulu hati setelah mengonsumsi jus jeruk.

Di lansirHealthline, jus jeruk tidak melemahkan sfingter esofagus bagian bawah, tetapi kemungkinan beberapa kandungannya dapat mengiritasi lapisan esofagus.

Merujuk sebuah laporan dalam jurnal Annals of Otology, Rhinology & Laryngology tahun 2011, konsumsi makanan dengan kandungan asam yang rendah dapat memberikan efek yang baik pada seseorang dengan gangguan refluks laringofaring (LPR) atau kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan dan jatuh di kotak suara.

Contoh makanan yang mengandung kadar asam yang rendah yaitu buah dan sayur seperti pisang, melon, bayam, brokoli, dan banyak lagi.

3. Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi

Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi ternyata dapat mencegah asam lambung naik. Di lansir Harvard Health Publishing, idealnya posisi kepala saat tidur harus 6-8 inci (15-20 cm) lebih tinggi dari kaki.

Merujuk pada laporan dalam Archives of Internal Medicine tahun 2006, asam lambung akan cenderung naik kembali ke esofagus saat pasien berbaring datar. Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi tampaknya menjadi cara yang efektif untuk memperbaiki gejala pada beberapa pasien dengan GERD.

Pada penelitian Stanciu dan Bennet tahun 1977 menunjukkan bawah posisi tidur dengan posisi kepala lebih tinggi (bagian atas ranjang di buat lebih tinggi dengan di sangga balok berukuran 28 cm), dapat mengurangi gejala naiknya asam lambung di banding posisi duduk atau berbaring biasa.

Jadi, tak ada salahnya untuk mencoba tidur dengan posisi tersebut sebagai langkah pencegahan naiknya asam lambung.

4. Jangan tidur setelah sahur

Bila kamu punya keluhan asam lambung, sebaiknya jangan langsung tidur setelah sahur. Terdapat studi yang menemukan bahwa makan menjelang waktu tidur dapat memperburuk gejala refluks asam pada malam hari.

Laporan dalam The American Journal Gastroenterologytahun 2005 melaporkan bahwa jarak antara waktu makan malam dan waktu tidur yang dekat dapat meningkatkan risiko penyakit asam lambung.

Di lansir Harvard Health Publishing, saat berdiri atau duduk, gravitasi dapat membantu menjaga asam di perut tidak naik. Bila ingin tidur, rekomendasinya adalah menunggu selama setidaknya 3 jam. Ini juga berlaku untuk makan malam setelah berbuka.

5. Hindari makanan yang pedas

Studi dalam Journal of Neurogastroenterology and Motility tahun 2017 menyimpulkan bahwa makanan tinggi lemak, makanan pedas, dan buah yang asam berhubungan dengan gejala GERD.

Makanan pedas umumnya mengandung kapsaisin, yang mana senyawa ini dapat memperlambat laju pencernaan. Ini berarti makanan akan berada di perut lebih lama, yang mana ini adalah faktor risiko terjadinya nyeri ulu hati yang merupakan salah satu gejala naiknya asam lambung.

Menurut laporan dalam jurnal Digestive Diseases tahun 2006, konsumsi cabai yang berlebih dapat menyebabkan GERD. Jenis cabai yang di konsumsi juga memengaruhi kondisi ini karena kadar kapsaisin dalam tiap jenis cabai berbeda-beda.

6. Hindari minuman bersoda

Minuman bersoda atau minuman berkarbonasi juga bisa meningkatkan asam lambung. Berdasarkan laporan dalam Indian Journal of Gastroenterology tahun 2012, minuman bersoda dapat meningkatkan relaksasi dan menurunkan tekanan sfingter esofagus bawah. Kondisi ini di duga bikin asam lambung naik.

Di lansir Healthline, gas karbon dioksida dalam soda bisa membuat orang lebih sering serdawa. Ini berefek pada meningkatnya jumlah asam yang keluar ke esofagus atau kerongkongan.

7. Konsumsi jahe untuk mengurangi gejala mual dan muntah

Salah satu gejala dari asam lambung naik juga termasuk mual dan muntah. Nah, jahe adalah bahan alami yang bisa mengurangi keluhan tersebut.

Tertulis dalam laporan di jurnal Integrative Medicine Insights tahun 2016, jahe dapat di gunakan untuk mencegah mual dan muntah. Namun, jenis dan bentuk penyajian jahe juga perlu di perhatikan.

Menurut laporan dari World Journal of Gastroenterology tahun 2011, pengosongan lambung lebih cepat saat partisipan mengonsumsi jahe yaitu sekitar 12,3 menit, sedangkan partisipan yang tidak mengonsumsi jahe membutuhkan 16,1 menit untuk pengosongan lambung.

Jahe bisa membantu mempercepat pengosongan perut, yang mana ini bermanfaat bagi orang-orang dengan gangguan pencernaan.

Kalau sudah mencoba tips di atas untuk mencegah asam lambung naik tetapi tetap tidak mempan, atau kondisi memburuk atau makin sering, sebaiknya periksakan diri ke dokter supaya mendapatkan penanganan yang tepat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *