Cara Menghindari Kehamilan yang Tidak Diinginkan
BERITA UNIK

Cara Menghindari Kehamilan yang Tidak Diinginkan

JuraganQQ Lounge – Perlu Diperhatikan, 7 Cara Menghindari Kehamilan yang Tidak Diinginkan.

Melakukan hubungan seks adalah kegiatan olahraga yang menyenangkan. Hasil dari data yang dikumpulkan CNN menunjukkan setidaknya seks selama enam menit bisa membakar setidaknya 21 kalori. Memang angka tersebut tidak bisa dibandingkan dengan berolahraga di sasana, namun paling tidak, jelas bahwa seks sangat menyenangkan.

Permasalahan dari melakukan seks yaitu adanya risiko untuk hamil. Seks sendiri merupakan aktivitas pembuahan yang dimaksudkan untuk penghasilan keturunan dan melakukannya berarti sudah siap menanggung risiko mendapatkan kehamilan.

Tidak semua orang bisa menerima kenyataan tersebut, tetapi tetap ingin melakukan seks. Berikut ini adalah beberapa cara untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan.

Perlu Diperhatikan, 7 Cara Menghindari Kehamilan yang Tidak Diinginkan.

1. Sterilisasi pria atau perempuan

Mungkin kamu lebih mengenalnya sebagai teknik vasektomi untuk pria dan ligasi tuba untuk perempuan. Kedua program ini merupakan program operasi kepada alat kelamin.

Untuk pria, vasektomi akan melakukan operasi pada testikel agar memblokir sperma terejakulasi. Sedangkan untuk perempuan, ligasi tuba adalah operasi yang mengikat tubamu, sehingga sperma tidak bisa masuk karena jalan ke telur telah tertutup.

Sayangnya, metode sterilisasi ini cukup kontroversial di masyarakat. Selain permanen, terdapat beberapa efek samping yang mungkin didapatkan.

Salah satunya adalah masalah depresi yang didapatkan pelaku program. Masalah ini telah diteliti dan ditulis dalam bentuk jurnal di NCBI, dan setidaknya hingga 28 persen perempuan di Amerika yang mengikuti program sterilisasi ini mengatakan menyesal telah melakukannya.

2. Melakukan metode penekanan hormon

Ini biasanya menggunakan pil KB. Dalam kamus National Cancer Institute, metode ini diartikan sebagai “… jenis kontrol kelahiran yang menggunakan hormon untuk menghindari kehamilan. Kontraseptif hormon memiliki kandungan estrogen dan progesteron, atau hanya progesteron saja, dan hormon ini akan memblokir pelepasan telur di ovari, mempertipis dinding uterus, atau mempertebal lendir di servik agar sperma tidak bisa menyentuh sel telur.”

Metode penekanan hormon ini tidak hanya melalui pil KB saja. Ada juga yang melalui penyuntikan.

Tiap teknik memiliki kelebihan masing-masing: pil KB jauh lebih efektif ketimbang cara lainnya namun pengguna perlu mengingat dan tidak lupa meminumnya. Sedangkan penyuntikan hanya perlu dilakukan sekali saja, tetapi efeknya menjadi permanen.

3. Sedang datang bulan

Datang bulan bagi perempuan adalah salah satu keberuntungan tersendiri. Walaupun tubuh terasa sakit semua dan membuat mood menjadi tidak jelas, momen pergantian sel telur tersebut membuat perempuan tidak bisa hamil.

Health.com menuliskan keluarnya darah merupakan tanda siklus pergantian sel telur tersebut yang mana telur tidak bisa dibuahi. Menariknya terdapat fakta jika ketika datang bulan ini, keinginan berhubungan seks perempuan makin meninggi sehingga bisa menjadi waktu yang pas untuk berhubungan seksual.

4. Menggunakan metode tarik keluar

Metode tarik keluar adalah metode menarik keluar penis dari vagina ketika akan ejakulasi. Data dari Webmd menyebutkan setidaknya metode ini bisa mengurangi risiko hamil hingga 78 persen. Jika dibuat perbandingan, setidaknya hanya 22 dari 100 perempuan yang memiliki kemungkinan hamil walau sudah menggunakan metode ini.

Terkesan mudah memang, tapi nyatanya tidak. Sang pria perlu mengontrol waktu yang tepat untuk mengeluarkan penisnya dan itu akan sangat susah, terlebih ketika sang pria sudah berada di puncak ejakulasi. Belum lagi menurut health.com, momen pra-ejakulasi masih dapat menghamili perempuan mengingat ada cairan yang keluar dari penis dan itu bisa mengandung sperma.

5. Menggunakan kondom

Metode yang terbilang paling mudah dan paling efektif di antara semuanya. Dikatakan Planned Parenthood, setidaknya kemungkinan hamil bagi perempuan yang berhubungan seks menggunakan kondom hanyalah 15 persen dan itu pun sudah terhitung oleh kesalahan diri sendiri. Lebih lanjut lagi, situs tersebut menuliskan bahwa keefektifan kondom bisa mencegah kehamilan sampai 98 persen, jika digunakan dengan benar tiap berhubungan seks.

Ada pun cara lebih efektif untuk menekan kemungkinan hamil adalah menggunakan kondom serta pil KB. Belum lagi melakukan metode tarik keluar untuk menghindari adanya kebocoran sperma di kondom. Tidak disarankan untuk menggunakan kondom internal bagi perempuan jika sudah ada kondom di penis karena tidak akan memberi perlindungan ekstra.

6. Sedang menyusui

Perempuan yang sedang menyusui memiliki penurunan gairah seks sehingga lebih susah untuk berhubungan seksual. Setidaknya itu yang dituliskan dalam berbagai sumber. Belum lagi jurnal dari NCBI mendukung untuk menahan berhubungan seks setelah melahirkan kurang lebih empat hingga enam minggu.

Lebih lanjut lagi health.com menambahkan jika kondisi menyusui tidak memungkinkan sang ibu hamil lagi untuk sementara waktu. Itu dikarenakan adanya hormon prolactin yang menstimulasi susu ibu, namun menekan pembentukan sel telur baru.

7. Umur yang makin menua

Ini adalah pengontrolan kelahiran paling alami yang terjadi pada manusia. Penuaan umur mengurangi kesuburan kita, menjadikan seseorang lebih susah untuk mendapatkan kehamilan. Memang ada persentase tetap melahirkan seorang anak, tetapi itu akan berkurang cukup jauh.

Menurut Sherry Ross, pakar kesehatan perempuan Santa Monica yang diwawancara health.com mengatakan setidaknya penurunan kesuburan seseorang di umur 44 tahun bisa jatuh hingga 95 persen. Yang berarti hanya lima persen saja kemungkinan seorang perempuan untuk hamil pada umur tersebut.

Baca Juga : 8 Cara Mudah Menurunkan Berat Badan Saat Puasa Ramadan, Pasti Berhasil

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *