JUAGAN Cara mengobati kanker merupakan penyakit tidak menular yang mematikan di Indonesia, menyusul posisi penyakit jantung yang menduduki peringkat teratas. Penyebab kanker utamanya adalah mutasi DNA di dalam sel yang risikonya semakin meningkat oleh berbagai faktor. Lantas, apa saja cara mengobati penyakit kanker? Apakah hanya dengan minum obat anti-kanker? Yuk, cari tahu selengkapnya pada ulasan berikut ini.Berkat warna dan wanginya yang khas, banyak yang memanfaatkan daun pandan untuk menambah aroma makanan dan mempercantik tampilan hidangan. Selain keduanya, apa saja manfaat daun pandan lainnya?
Kandungan gizi daun pandan
Daun pandan adalah tanaman herbal yang sering digunakan sebagai bumbu dalam berbagai hidangan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Daunnya panjang dan runcing, berwarna hijau gelap, serta memiliki tepi yang bergerigi.
Daun pandan segar seringnya dimasak bersama bahan makanan lain untuk menciptakan aroma khas atau sebagai pewarna alami.
Selain dalam bentuk daun segar, pandan kerap digunakan dalam bentuk bubuk, pasta, atau minyak esensial.
Tanaman ini juga dapat bermanfaat untuk kesehatan berkat kandungan gizinya. Berikut ini kandungan gizi di dalam 100 gram pasta pandan.
- Kalori: 321 kkal.
- Protein: 2,2 gram(g).
- Karbohidrat: 78 g.
- Zat besi: 5,7 mg.
Daun ini juga mengandung banyak senyawa khas tumbuhan yang bersifat antioksidan. Beberapa di antaranya yakni isoflavon, alkaloid, glikosida, serta beragam senyawa fenolik.
Manfaat daun pandan bagi kesehatan
Pandan telah sejak lama digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.
Penelitian terkait manfaat daun ini memang masih terbatas, tetapi berikut adalah beberapa potensi yang telah ditemukan.
1. Membantu menurunkan gula darah
Daun pandan memiliki sifat antihiperglikemik yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah.
Menurut penelitian dalam jurnal Pharmacognosy Magazine, ekstrak pandan dapat menghambat enzim α-glukosidase yang berfungsi untuk mengubah karbohidrat menjadi glukosa, sehingga gula darah tidak langsung melonjak naik.
Selain itu, daun pandan dapat merangsang produksi insulin, yakni hormon yang mengubah kelebihan gula menjadi cadangan energi tubuh. Dengan cara ini, kadar gula darah yang tinggi bisa lebih terkendali.
2. Membantu pengobatan kanker
Studi dalam Journal of Traditional and Complementary Medicine menyebutkan bahwa ekstrak dari akar dan daun pandan dapat berpotensi untuk digunakan dalam pengobatan kanker.
Hal ini karena tanaman herbal ini mengandung flavonoid yang bersifat antikanker dan mampu menghambat pertumbuhan sel kanker.
Namun, para ahli sepakat bahwa tak menutup kemungkinan tanaman ini dapat membantu pengobatan kanker di masa yang akan datang.
3. Terapi biologis
Cara selanjutnya untuk mengobati kanker adalah terapi biologis. Terapi ini melibatkan penggunaan zat produksi laboratorium yang bertindak melawan sel kanker. Terapi kanker ini terbagi menjadi berbagai jenis tipe, di antaranya:
4. Terapi Homon
Terapi hormon adalah pengobatan kanker yang memperlambat atau menghentikan pertumbuhan kanker yang menggunakan hormon.
Perawatan terapi kanker sangat beragam, meliputi minum obat yang mengandung hormon, penyuntikan hormon di tubuh, dan operasi pengangkatan organ, seperti indung telur atau testis. Sayangnya, pengobatan ini hanya bekerja pada kanker yang membutuhkan hormon tubuh dan menyebabkan efek samping seperti gairah seks menurun, impotensi, vagina kering, dan kelelahan.
Tim dokter kemudian akan mempersiapkan jenis dan dosis obat radioisotop (mengandung senyawa radioaktif) yang sesuai dengan kondisi fisik Anda.
Selama perawatan, Anda mungkin harus memakai masker atau perlengkapan pelindung lainnya yang akan menghalangi radiasi memengaruhi bagian tubuh lainnya. Efek samping dari terapi radionuklir adalah mual, muntah, suasana hati gampang berubah, dan rasa tidak nyaman pada tubuh.
5. Terapi ultrasound
Pada awal tahun 2020, American Institute of Physics mengungkapkan bahwa penggunaan ultrasound (USG) dengan frekuensi yang benar dapat menghancurkan sel kanker. Terapi USG dari Caltech mengandalkan paparan energi panas dari ultrasound dengan intensitas rendah untuk membunuh sel kanker tanpa merusak sel sehat di sekitarnya.
. Terapi ini menggunakan cara kerja yang berbanding terbalik dengan terapi USG dari Caltech, yakni menggunakan frekuensi tinggi.
Namun, hingga kini periset masih melakukan pengamatan lebih dalam mengenai efektivitas sekaligus efek sampingnya. Penggunaan perawatan ini di Indonesia pun masih belum umum SLOT