JuraganQQlounge – CDC Investigasi Penyakit Paru Rokok elektrik atau vape jadi kontroversi karena sering diklaim lebih ‘aman’ bagi kesehatan dibandingkan rokok biasa. Namun demikian tidak sedikit juga ahli yang menolak klaim tersebut dan melihat bahwa rokok elektrik sama saja berbahaya bagi kesehatan.
CDC Investigasi Penyakit Paru Nah terkait hal tersebut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) kini tengah melakukan investigasi penyakit paru karena penggunaan rokok elektrik. Hal ini dilakukan karena kemunculan kasus setidaknya di 14 negara bagian.
Menurut CDC sejak 28 Juni dilaporkan ada 94 kasus penyakit paru parah dengan gejala batuk-batuk, sulit bernapas
elelahan di antara pengguna rokok elektrik yang sebagian besar orang dewasa muda. Dari semua kasus tersebut tidak ada bukti penyakit disebabkan infeksi.
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr dr Agus Dwi Susanto, SpP(K), pernah mengatakan sebutan rokok elektrik lebih aman atau ‘less harmfull’ daripada rokok biasa menyesatkan. Dalam fakta yang ditemukan, vape tetap mengandung bahan berbahaya walaupun tidak mengandung tar.
Jadi istilah less harmful ini dipakai oleh pembuat rokok elektrik supaya menyamarkan bahwa rokok elektrik tidak berbahaya tapi less. Tapi bukan berarti tidak berbahaya, dia tetap berbahaya,” ujarnya.
14 Remaja AS Dilarikan ke Rumah Sakit Setelah Mengisap Vape
Agen Poker – Sebanyak 14 remaja dirawat di rumah sakit di Wisconsin dan Illinois, Amerika Serikat, karena masalah pernapasan setelah mengisap vape atau rokok elektrik yang diumumkan oleh pejabat kesehatan terkait pada Jumat, (5/8) lalu.
Di Wisconsin, sebanyak 11 orang mengalami penyakit paru-paru yang parah dan tercatat meningkat dari kasus yang dilaporkan pada akhir Juli. Sementara di Illinois, tiga remaja dirawat di rumah sakit karena masalah pernapasan parah setelah vaping.
Mereka semua dirawat di rumah sakit karena sesak napas, kelelahan, dan nyeri dada. Beberapa bahkan membutuhkan bantuan untuk bernapas,” sebut Chuck Warzecha, wakil administrator di departemen kesehatan Wisconsin, mengutip CNN.
Meski beberapa dari mereka telah membaik, efek jangka panjang bisa saja mereka hadapi. Belum diketahui apakah kasus-kasus di kedua negara terkait dengan sumber yang sama, seperti produk vape atau e-liquidnya.
Penggunaan vape, menurut American Lung Association memiliki efek yang sangat buruk untuk kesehatan. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat vape mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit paru-paru, serta penyakit kardiovaskular.
Komite pakar Akademi Ilmu Pengetahuan, Teknik, dan Kedokteran Nasional melaporkan tahun lalu bahwa ada bukti konklusif bahwa selain nikotin, sebagian besar produk rokok elektrik mengandung dan mengeluarkan banyak zat yang berpotensi beracun. JuraganQQ