JURAGANQQ LOUNGE -Musim 2021/22 bisa di pastikan menjadi yang terburuk buat megabintang Paris Saint-Germain, Lionel Messi. Selain tak mampu menampilkan performa terbaik, Messi terus di hantam berbagai masalah, terutama cedera yang membuatnya kesulitan bangkit dan di hujani kritik.
Pun, musim lalu menjadi kali pertama Messi hijrah ke klub lain setelah membela Barcelona selama lebih dari 20 tahun. Messi mengakui, stres ketika mengalami periode tersebut.
“Tahun lalu, saya mengalami masa sulit. Tapi, saya tak pernah menyerah,” ujar Messi di lansir Sport.
1. Sudah menduganya, tapi…
Lionel Messi. (twitter.com/nieuwsbladsport)
La Pulga sebenarnya sudah memprediksi akan mengalami kesulitan beradaptasi di PSG. Namun, dia tak menyangka kondisinya lebih berat dari yang di bayangkan sebelumnya.
“Saya merasa berbeda. Padahal, saya sudah tahu akan seperti itu,” kata Messi.
2. Iklim Spanyol dan Prancis memang beda
potret duel OGC Nice vs PSG (psg.fr)
Iklim sepak bola Prancis memang berbeda dengan Spanyol. Jika di LaLiga permainanya lebih stylish, Ligue 1 terlihat keras.
Messi kerap jadi sasaran bek-bek lawan. Dia kesulitan buat memamerkan aksi magisnya bersama PSG.
Kini, cerita sudah berbeda. Messi terlihat lebih nyaman dan mulai mampu bersaing dengan bek-bek besar lawan.
“Tahun ini ceritanya berbeda. Saya sudah lebih nyetel dengan klub, untuk bermain bersama rekan-rekan, lalu kian akrab di ruang ganti. Saya merasa nyaman dan menikmatinya,” kata Messi.
3. Perubahan yang bikin Messi nyaman
Lionel Messi dan Kylian Mbappe melakukan selebrasi gol di lapangan. (uefa.com)
Perubahan besar yang di bawa pelatih PSG, Christophe Galtier, juga berpengaruh pada performa Messi. Galtier memberikan peran yang selama ini di emban Messi bersama Argentina, yakni sebagai kreator serangan demi mendukung Kylian Mbappe dan Neymar.
Hasilnya terbilang luar biasa. Sejauh ini, jika di total, ada 14 gol dan assist yang dicetak Messi dalam 11 laga dari segala ajang. Ketajaman dan kreativitas pria 35 tahun tersebut terlihat mulai kembali.