JURAGANQQ LOUNGE –Liverpool sukses menang telak atas Chelsea dengan skor 4-1 di laga Premier League pekan ke-22 pada 31 Januari 2024. Keempat gol Liverpool dicetak oleh Diogo Jota, Conor Bradley, Dominik Szobszalai, dan Luis Diaz. Sementara itu, Chelsea hanya bisa membalas lewat gol Christopher Nkunku. Hasil tersebut membuat Liverpool kokoh di puncak klasemen dengan raihan 51 poin. Sementara itu, Chelsea turun ke peringkat ke-9 lewat koleksi 31 poin. Darwin Nunez Sukses Torehkan
Beberapa hal menarik tercipta dalam laga tersebut. Misalnya, Conor Bradley yang berhasil menjadi man of the match setelah mencetak masing-masing satu gol dan assist. Namun, bagi Darwin Nunez, laga melawan Chelsea seperti mimpi buruk baginya. Ia gagal mengeksekusi penalti dalam laga tersebut. Selain itu, Nunez juga tidak mencetak gol walaupun menciptakan banyak peluang. Sebaliknya, pemain asal Uruguay itu malah menorehkan rekor yang cukup miris dalam pertandingan melawan Chelsea.
1. Menambah catatan buruknya dalam hal offside
Darwin Nunez (premierleague.com)
Darwin Nunez sempat sekali terjebak dalam posisi offside dalam laga melawan Chelsea. Hal tersebut makin menjadikannya sebagai pemain yang paling sering offside sejauh Premier League pada 2023/2024 berlangsung. Ia sudah mencatat 18 kali offside dalam 21 penampilannya.
Rekor tersebut bahkan mempengaruhi rekor offside Liverpool pada 2023/2024. The Reds kini masuk dalam tiga besar sebagai klub yang paling sering terkena offside. Liverpool bersama Chelsea memiliki catatan offside 53 kali. Hanya Manchester United yang memiliki rekor offside lebih buruk dengan total 57 kali.
Baca Juga: 5 Kunjungan Terakhir Liverpool ke Markas Arsenal di Premier League
2. Menjadi pemain kedua Liverpool yang gagal mencetak gol usai menembak bola sebelas kali
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
- Beban Berat Menanti Shin Tae Yong di Bulan September
- 5 Pemain Terakhir yang Dilepas Chelsea ke Klub Besar EPL
- 5 Pemain yang Pernah Hijrah dari Real Madrid ke PSG, Asensio Terbaru
Peta tembakan Darwin Nunez dalam laga melawan Chelsea. (premierleague.com)
Nunez termasuk pemain kedua Liverpool yang gagal menorehkan gol setelah melakukan sebelas tembakan dalam satu pertandingan. Ia mengikuti jejak seniornya asal Uruguay, Luis Suarez, yang juga gagal mencetak gol usai menembak bola 11 kali. Hal tersebut terjadi ketika Liverpool melawan Norwich City dalam laga Premier League pada Oktober 2011. Darwin Nunez Sukses Torehkan
Secara rinci, 11 tembakan yang Nunez lakukan 4 kali membentur mistar gawang, 5 kali mampu diantisipasi oleh kiper, dan 2 kali meleset. Dilansir Premier League, total ekspektasi gol Nunez mencapai 1,45. Bahkan, meski ia sudah dipercaya untuk mengeksekusi penalti, tendangannya juga masih gagal berbuah gol.
3. Paling banyak membentur mistar gawang dalam satu pertandingan
Darwin Nunez (premierleague.com)
Nunez berhasil menciptakan rekor yang cukup miris terkait usahanya dalam mencetak gol. Dari 11 tembakan yang ia lakukan, 4 di antaranya membentur mistar gawang. Salah satunya ketika Nunez gagal mengeksekusi penalti pada akhir babak pertama.
Ia kini menjadi pemain yang paling sering membentur mistar gawang dalam satu pertandingan sejak 2003/2004. Nunez melewati rekor Timo Werner dan Cristiano Ronaldo yang tembakannya terkena mistar gawang sebanyak tiga kali dalam satu pertandingan. Secara keseluruhan, ia menjadi pemain yang tembakannya paling banyak mengenai mistar gawang pada 2023/2024. Nunez sudah sembilan kali membentur tiang gawang. Rekor itu cukup jauh dari Trent Alexander-Arnold dan Anthony Gordon yang berada di peringkat ke-2 dengan tiga kali membentur mistar gawang dalam satu pertandingan.
Meski menorehkan tiga rekor miris, Darwin Nunez sebenarnya masih memberikan kontribusi kepada permainan Liverpool. Ia mampu memberikan tekanan kepada bek-bek lawan sekaligus menjadi pembuka bagi pemain lain untuk menciptakan peluang dan menorehkan assist kepada gol Luis Diaz. Akan tetapi, Liverpool membeli Nunez dengan harga 80 juta pound sterling untuk menjadi seorang pencetak gol utama. Jumlah 26 gol dalam 76 pertandingan di semua kompetisi boleh dibilang belum sepadan dengan harga mahalnya.
