Diserang Sakit Kepala pada Malam Hari? Ini 8 Penyebabnya
Niatnya ingin santai selepas kerja pada malam hari, tetapi kamu malah diserang sakit kepala. Atau, kamu mungkin terbangun tengah malam dengan sakit kepala.
Meskipun mekanisme yang tepat dari sakit kepala di malam hari tidak sepenuhnya dipahami, tetapi kemungkinan besar terkait dengan aktivitas hipotalamus, wilayah otak yang terkait dengan persepsi nyeri dan siklus tidur-bangun alami (ritme sirkadian). Karena wilayah otak ini mengubah aktivitas sepanjang hari dan malam, hal ini dapat memicu sakit kepala pada malam hari maupun saat bangun tidur.
Mengetahui kemungkinan penyebab sakit kepala pada malam hari dapat membantu kamu mengambil tindakan sehingga kamu bisa mencegah kemunculannya lagi di masa mendatang.
1. Sakit kepala tipe tegang
Sakit kepala tipe tegang adalah penyebab umum sakit kepala pada malam hari. Berlangsung mulai dari 30 menit hingga seminggu, dilansir MedlinePlus, sakit kepala tipe tegang dapat menyebabkan:
- Nyeri tumpul yang tidak berdenyut.
- Sakit kepala di kedua sisi kepala.
- Perasaan tertekan, seperti cengkeraman buruk, di kedua sisi.
- Nyeri mungkin lebih tajam di kulit kepala, pelipis, belakang leher, dan terkadang bahu.
- Sakit kepala tegang disebabkan oleh kontraksi otot di kulit kepala dan leher.
Sakit kepala tipe tegang juga bisa dipicu oleh beberapa hal, seperti:
- Stres fisik dan emosional.
- Ketegangan dan kekakuan otot di leher.
- Menahan kepala dalam posisi canggung untuk waktu yang lama.
- Gangguan tidur atau tidak cukup tidur.
- Infeksi sinus, pilek, dan flu.
- Menggemeretakkan gigi atau ketidaksejajaran gigi.
- Penggunaan alkohol, merokok, dan/atau kafein (kelebihan atau withdrawal).
- Ketegangan mata.
- Kelelahan fisik.
2. Migrain
Migrain dapat menyebabkan sakit kepala hebat, bisa membangunkan kamu dari tidur. Menurut American Migraine Foundation, waktu paling umum migrain adalah pada pagi hari. Ini karena obat pereda nyeri apa pun yang mungkin mereka minum untuk mengobati sakit kepala sering kali akan berhenti bekerja setelah 4–8 jam.
National Sleep Foundation melaporkan bahwa 50 persen episode migrain terjadi antara jam 4 pagi dan 9 pagi.
Gejala migrain meliputi:
- Nyeri sedang hingga berat.
- Mual.
- Muntah.
- Peningkatan kepekaan terhadap cahaya dan suara.
- Perubahan penglihatan, seperti melihat lampu berkedip atau pola zigzag.
Menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke, setiap episode migrain bisa berlangsung 4–72 jam.
3. Sakit kepala cluster
Dianggap sebagai gangguan sakit kepala primer yang paling parah dan melemahkan, sakit kepala cluster juga terjadi pada malam hari. Seperti namanya, nyeri kepala muncul dalam “cluster“, yaitu periode waktu dengan beberapa serangan dalam satu hari, yang dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, berdasarkan laporan dalam jurnal Headache tahun 2015.
Gejala sakit kepala cluster meliputi:
- Unilateral (satu sisi), sakit kepala yang sangat tajam.
- Nyeri biasanya di belakang satu mata, sebelum berpindah ke dahi dan bagian kepala lainnya.
- Mata terkulai.
- Pembengkakan wajah.
- Wajah berkeringat.
- Gelisah.
4. Sakit kepala hipnik
Sakit kepala hipnik adalah satu-satunya jenis sakit kepala yang terjadi secara eksklusif pada malam hari. Ini sering di sebut sakit kepala “jam alarm” karena hanya terjadi saat tidur. Nyeri juga cenderung terjadi pada waktu yang sama setiap malam.
Sakit kepala hipnik jarang terjadi dan biasanya di mulai setelah usia 50 tahun.
Nyeri dapat berkisar dari ringan hingga berat dan biasanya terjadi di kedua sisi kepala. Gejala lain termasuk:
- Bangun dengan sakit kepala lebih dari 10 malam per bulan.
- Sakit kepala yang berlangsung selama 15 menit hingga 4 jam setelah bangun tidur.
- Mual dan muntah dalam beberapa kasus.
Seperti sakit kepala cluster, para ahli tidak yakin apa yang menyebabkan sakit kepala hipnik serta pemicu umumnya.
5. Stres
Di lansir Livestrong, tidak mengejutkan bahwa stres dapat menyebabkan sakit kepala. Ini sering kali merupakan sakit kepala tipe tegang, yang pernah di sebut sebagai “sakit kepala akibat stres”.
Manajemen stres atau pelatihan relaksasi adalah perawatan umum untuk menenangkan pikiran dan dengan demikian mengurangi risiko sakit kepala jenis ini. Bernapas dalam-dalam, mendengarkan musik yang menenangkan, atau membaca buku dapat membantu kamu bersantai pada malam hari menjelang waktu tidur.
6. Menghabiskan waktu terlalu lama menatap layar
Kalau kamu terbiasa menatap layar komputer terlalu lama, kamu berisiko mengembangkan “sindrom penglihatan komputer”, yang mencakup gejala seperti kelelahan mata, nyeri leher dan bahu, serta sakit kepala, menurut American Optometric Association (AOA).
Untuk pemakai kacamata, pastikan resep kacamatamu tepat untuk bekerja di depan layar, perbaiki postur tubuh saat bekerja, dan praktikkan aturan 20-20-20, yaitu untuk setiap 20 menit menatap layar komputer, lihat ke arah lain selama 20 detik pada sesuatu sejauh 20 kaki (6 meter).
7. Memiliki depresi atau kecemasan
Walaupun gejala depresi atau kecemasan bisa terjadi kapan saja sepanjang hari, tetapi bagi sebagian orang, gejala tersebut mungkin menjadi sangat akut setelah hari berakhir.
Sakit kepala itu sendiri dapat mengindikasikan bahwa seseorang memiliki gangguan kecemasan umum, Anxiety and Depression Association of America. Terlebih lagi, orang yang memiliki gejala gangguan suasana hati yang lebih parah juga lebih mungkin mengalami migrain, menurut studi dalam jurnal Headache tahun 2018.
Terdapat obat yang bisa mengobati sakit kepala serta kecemasan atau depresi. Bicaralah dengan dokter.
8. Sesuatu yang darurat
Kalau kamu mengalami sakit kepala yang sangat hebat atau sakit kepala terparah yang pernah kamu rasakan, jangan di abaikan. Di lansir Livestrong, salah satu potensi penyebabnya adalah pecahnye aneurisme otak yang dapat menyebabkan pendarahan otak. Ini dapat mengancam jiwa.
Segera cari bantuan medis dari beri tahu petugas unit gawat darurat bahwa kamu mengalami sakit kepala yang sangat parah.
Itulah beberapa penyebab sakit kepala pada malam hari. Ini mungkin bisa di atasi dengan obat pereda nyeri, teknik relaksasi, atau kebiasaan tidur yang baik. Namun, jika mengalami sakit kepala sangat parah yang belum pernah kamu alami sebelumnya, sakit kepala terjadi terus-menerus, atau di sertai gejala lain yang tidak biasa, sebaiknya temui dokter.