Etika Batuk dan Bersin yang Benar, Berita JuraganQQ – Sudah seharusnya setiap individu tahu betul etika batuk dan bersin yang benar. Sebab, infeksi virus seperti flu dan lainnya menular lewat droplet berukuran mikroskopik yang keluar saat seseorang batuk atau bersin.
Jangan sampai contoh yang kerap terjadi, saat mengenakan masker justru Anda batuk atau bersin dengan membuka masker, lalu menutupnya kembali. Jadi, tahu cara batuk dan bersin yang benar bukan hanya perkara etika, namun juga upaya mencegah penularan virus.
Etika batuk dan bersin menurut WHO
Menurut World Health Organization, cara batuk atau bersin yang baik dan beretika agar tidak menular kepada orang lain adalah dengan selalu menutup mulut. Baik itu dengan bagian dalam siku, tisu, atau lengan baju.
Ketika menggunakan tisu untuk menutupi mulut, segera buang ke tempat sampah tertutup. Tidak berhenti sampai di situ, orang yang baru bersin dan batuk harus segera mencuci tangan dengan sabun di air mengalir selama 20 detik.
Namun jika tidak ada akses ke air mengalir, gunakan hand sanitizer yang mengandung 60% alkohol.
Tak kalah penting, demi mencegah penularan maka sebaiknya orang yang tengah menderita sakit berkaitan dengan pernapasan menghindari kontak dengan orang lain. Ini termasuk dengan tidak beraktivitas ke sekolah atau kantor.
Jika dirangkum, berikut ini hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat sedang batuk atau bersin:
Boleh dilakukan
- Batuk ke bagian dalam siku
- Batuk ke tisu
- Mencuci tangan sebelum menyentuh permukaan benda
- Menggunakan hand sanitizer
Tidak boleh dilakukan
- Batuk bebas ke udara tanpa ditutup
- Di kedua telapak tangan
- Ke arah orang lain
- Menyentuh permukaan benda setelah terbatuk ke telapak tangan
Di sisi lain, membiasakan diri bersin atau batuk ke bagian dalam siku juga belum banyak orang lakukan. Perlu pembiasaan hingga hal ini terjadi dengan sendirinya saat refleks akan batuk dan bersin.
Namun, tak ada salahnya membiasakan etika batuk dan bersin yang benar ini karena dapat menurunkan risiko penularan cukup signifikan.
Mengapa penting menerapkan cara batuk dan bersin yang benar?
Para peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengamati gerakan droplet lewat kamera khusus. Utamanya, droplet yang keluar dari mulut seseorang ketika bersin. Kecepatan droplet saat bersin jauh lebih tinggi ketimbang saat batuk.
Satu kali bersin saja bisa menyebarkan droplet dalam kecepatan 27 meter tiap detiknya. Sementara partikel yang lebih besar juga menyebar ke udara hanya dalam hitungan detik hingga sejauh 1,8 meter.
Di sisi lain, partikel-partikel yang lebih kecil bisa bertahan di udara hingga 24 jam dan menyebar hingga sejauh 7 meter. Main QQ Online Yuk!
Ketika seseorang tahu etika batuk dan bersin yang benar, tentu ini akan mengurangi jumlah virus yang berpotensi menulari orang lain. Bahkan, ini juga berperan dalam menekan risiko mengendapnya virus di permukaan benda-benda yang kerap disentuh banyak orang.
Meskipun seseorang merasa sakitnya cenderung ringan, ini bisa jadi serius pada orang lain yang tanpa sengaja menghirup virus dan kuman dari batuk atau bersin tak tertutup.
Perlukah mengenakan masker?
Meski resmi dijadikan anjuran sejak pandemi global COVID-19 di penjuru dunia terjadi sejak tahun 2020, mengenakan masker juga bisa jadi cara untuk menekan risiko penularan.
Tentu, penggunaan masker pun harus tepat yaitu menutup hidung dan juga mulut. Jangan ada celah terbuka antara wajah dan masker. Jika caranya tepat, masker justru jauh lebih efektif ketimbang face shield.
Selain itu, pastikan untuk tidak menyentuh masker ketika sedang mengenakannya. Ketika tanpa sengaja menyentuh pun, segera cuci tangan atau gunakan hand sanitizer.
Ketika membuang masker, lepas dari belakang tanpa menyentuh bagian depannya. Segera buang masker yang telah dipakai di dalam tempat sampah tertutup. Gunting dulu bagian tali untuk menghindari penyalahgunaan.
Kemudian, kembali bersihkan tangan sekali lagi setelah membuang masker sekali pakai.