JURAGANQQ — Saraf kejepit dengan gejala yang parah dapat diatasi dengan fisioterapi. Beberapa metode fisio terapi untuk meringankan gejala saraf kejepit yaitu, program pelatihan, teknik elektroterapi, fisioterapi manual, dan terapi okupasi
Saraf kejepit terjadi ketika terlalu banyak tekanan (kompresi) yang diterapkan pada saraf oleh jaringan di sekitar. Dalam beberapa kasus, jaringan tersebut mungkin berupa tulang atau tulang rawan.
Kondisi ini dapat mengakibatkan rasa nyeri dan mati rasa di area yang terkena. Dalam kasus yang ringan, saraf kejepit dapat hilang sendiri hanya dengan istirahat. Namun banyak juga orang yang mengalami saraf kejepit dalam waktu lama tanpa penanganan.
Mau tahu apa saja pilihan terapi untuk mengatasi saraf kejepit? Simak, ulasan berikut ini!
Terapi Saraf Kejepit yang Dapat Dilakukan
Saraf kejepit memiliki gejala yang berbeda dari nyeri otot, ketegangan otot, dan cedera jaringan lunak lainnya. Bahkan area tersebut bisa mengalami kejang otot atau terasa terlalu lemah.
Dalam kasus yang ringan, saraf kejepit bisa sembuh dengans endirinya. Namun jika berlangsung selama berbulan-bulan, sebaiknya segera lakukan penanganan dengan terapi saraf kejepit.
Berikut ini beberapa metode fisioterapi untuk mengatasi saraf kejepit:
1. Program pelatihan
Apabila menjalani program pelatihan dengan rutin dan disiplin, lambat laun kondisi saraf kejepit akan membaik.
Bila nyerinya tak kunjung hilang, ada beberapa rekomendasi obat yang aman dan ampuh mengatasi saraf kejepit, di antaranya:
- 5 Rekomendasi Obat yang Ampuh untuk Mengatasi Saraf Kejepit.
- 5 Rekomendasi Obat Saraf Kejepit yang Ampuh di Apotek.
2. Teknik elektroterapi
Ada beberapa jenis teknik elektroterapi berbeda, yaitu:
- Terapi saraf dengan stimulasi elektrik (TEN).
- Terapi stimulasi listrik melalui jaringan lemak (PENS).
- Metode PENS yang menggabungkan teknik akupuntur dan terapi listrik
3. Fisioterapi manual
Jenis fisioterapi selanjutnya untuk mengatasi saraf kejepit yaitu dengan fisioterapi manual
Tujuan fisioterapi manual untuk membantu relaksasi, mengurangi nyeri, dan meningkatkan fleksibilitas anggota gerak tubuh yang mengalami saraf kejepit.
4. Terapi okupasi
Terapi ini bertujuan membantu orang yang memiliki keterbatasan fisik, sensorik, atau kognitif.
