
JURAGANQQ LOUNGE – Hitam dan Putih Andre Onana di Manchester United – Ada banyak sudut pandang untuk melihat sosok Andre Onana di Manchester United. Dia adalah kiper yang sering melakukan blunder, tapi punya catatan penyelamatan lebih tinggi dari Edwin van der Sar.
Onana dapat sorotan tajam dalam dua pekan terakhir. Jelang duel lawan Lyon di Liga Europa, kiper asal Kamerun itu terlibat ‘perang urat syaraf’ dengan Nemanja Matic yang merupakan eks pemain MU.
Matic membuat pernyataan pedas dengan menyebut Onana sebagai salah satu kiper terburuk MU. Lalu, di atas lapangan, Onana membuat dua blunder yang membuat MU harus puas dengan hasil imbang 2–2 lawan Lyon. SLOT GAMES
Setelah itu, saat MU berjumpa Newcastle, Onana tidak masuk dalam skuad. Ruben Amorim,
Hitam dan Putih Statistik Andre Onana

Andre Onana sangat sering membuat blunder di MU. Bukan hanya pada duel lawan Lyon, akan tetapi juga pada laga-laga lain. Dia sering dapat kritik, termasuk dari para legenda Setan Merah yang kini menjadi pandit.
BBC Sport membuat catatan statistik yang menarik soal Andre Onana dan kiper-kiper MU lainnya. Berdasar data BBC Sports, eks kiper Inter Milan itu punya statistik 3,4 penyelamatan per 90 menit.
Rata-rata penyelamatan Onana lebih baik dibanding David de Gea dan kiper legendaris Edwin van der Sar. De Gea punya catatan 2,8 penyelamatan per 90 menit. Sedangkan, Van der Sar punya 2,5 kali penyelamatan per laga. KLIK
Namun, ada juga catatan buruk yang dibuat Onana. Dia kebobolan gol tiap rata-rata 63 menit. Catatan itu jauh lebih tinggi dari David de Gea (84 menit), Peter Schmeichel (106 menit), dan Edwin van der Sar (117 menit).
Situasi SUlit Andre Onana

Statistik di atas jadi gambaran bahwa ada sisi hitam dan putih Andre Onana sebagai kiper MU. Ada statistik yang membuat dia terlihat positif. Namun, ada statistik yang bisa jadi bukti bahwa performanya belum optimal.
Namun, perlu juga ditambahkan konteks dari catatan statistik di atas. Andre Onana bermain untuk MU yang lebih sering berada di luar 10 besar klasemen Premier League, yang menurut Ruben Amorim adalah ‘terburuk dalam sejarah’. JURAGANQQ
Sedangkan, Edwin van der Sar berada pada era yang jauh lebih baik. David de Gea juga berada di tim yang sangat kompetitif, kecuali pada tiga atau empat musim terakhirnya di Old Trafford.
