Karmic Relationship, Tanda-tandanya: Sebentar Akur, Sebentar Bertengkar
Uncategorized

Karmic Relationship, Tanda-tandanya: Sebentar Akur, Sebentar Bertengkar

Karmic Relationship, Berita JuraganQQ – Idealnya, hubungan apapun mulai dari pertemanan, saudara, sampai asmara, tidak membuat seseorang merasa terjebak. Namun ketika ada perasaan terikat bagaikan tak bisa melarikan diri, mungkin itu tanda-tanda karmic relationship.

Hubungan semacam ini penuh dengan gairah sekaligus rasa sakit. Semua terjadi di saat bersamaan. Namun meski konotasi dari hubungan ini cenderung negatif, sebenarnya ada juga pengaruhnya terhadap perkembangan diri.

Karmic Relationship, ini tanda-tandanya

Sebentar-sebentar akur, sebentar-sebentar bertengkar bisa jadi tanda-tanda karmic relationship. Namun, bukan hanya itu saja. Ada banyak faktor lain yang juga turut membentuk hubungan ini.

Kenali tanda-tandanya, seperti:

Tak bisa hidup tanpanya

Bukan lirik lagu, tapi orang yang berada dalam karmic relationship bisa merasa tak bisa hidup tanpa pasangannya. Ada daya tarik sekuat magnet yang membuatnya mirip seperti codependent relationship. Bahkan terkadang, tidak jelas betul apa alasan di balik situasi ini.

Tidak bisa berpikir objektif

Karmic Relationship, Tanda-tandanya: Sebentar Akur, Sebentar Bertengkar

Ketika berada dalam hubungan karmic bersama seseorang, rasanya sulit melihat sisi negatif darinya. Rasanya seakan-akan dia adalah sosok sempurna tanpa kekurangan satupun. Ini bukan hanya berlaku pada hubungan dengan kekasih atau pasangan saja, tapi juga dengan keluarga, teman, bahkan orang yang baru dikenal.

Emosi fluktuatif

Salah satu tanda-tanda karmic relationship yang paling umum adalah emosi fluktuatif layaknya roller coaster. Hari ini bisa terasa begitu bahagia, tapi besok berganti dengan kesedihan luar biasa. Bahkan saat bertengkar masalah sepele saja, seakan-akan sudah akhir dari segalanya.

Memang semua hubungan pasti mengalami fase naik turun. Namun dalam karmic relationship, hambatan sedikit saja bisa terasa begitu menyesakkan seakan tak ada solusi yang bisa dipilih.

Serupa dengan hubungan kodependen

Karmic Relationship, Tanda-tandanya: Sebentar Akur, Sebentar Bertengkar

Seperti yang disebutkan di atas, hubungan ini hampir mirip dengan codependent relationship. Ada rasa kecanduan atau ketergantungan luar biasa kepada pihak lawan. Bahkan, sangat sulit mengendalikan perasaan ini. Pun ketika sudah ada alarm tanda bahaya bahwa hubungan ini tidak sehat, rasanya sulit untuk melepaskan diri.

Hubungan satu pihak

Ciri-ciri lain berada dalam hubungan ini adalah hanya diperjuangkan oleh satu pihak saja. Tak jarang yang terjadi adalah hubungan bertepuk sebelah tangan. Jadi, hanya satu orang yang berusaha memenuhi segala kebutuhan sementara pihak lain hanya fokus pada dirinya sendiri.

Takut hubungan berakhir

Berada dalam karmic relationship akan membuat seseorang merasa takut dan khawatir hubungan ini akan berakhir. Itulah mengapa mereka lebih memilih bertahan dalam hubungan tidak sehat ketimbang mengakhirinya.

Bukan hanya hubungan asmara

Perlu dibedakan bahwa karmic relationship tidak selalu merupakan hubungan antara dua kekasih atau pasangan. Sangat berbeda. Justru ini bisa terjadi antara dua orang baik yang baru kenal, teman, sahabat, atau saudara.

Ketika menjalani hubungan ini, sebenarnya lubuk hati terdalam sudah memberi sinyal bahwa ada yang tidak beres. Sayangnya, lebih sulit mengambil sikap untuk keluar dari hubungan ini. Main QQ Online Yuk!

Dari sudut pandangan pengembangan diri, hubungan ini bisa membuat seseorang merasa sakit hati dalam jangka pendek. Namun, ada pula anggapan bahwa jika berhasil melewatinya, maka seseorang akan bisa menemukan kedamaian.

Bagaimana cara mengakhirinya?

Jika merasa gerah dengan teman yang berada dalam hubungan tak sehat namun takut mengakhirinya, memang kenyataannya hal ini cukup sulit. Perlu ada kekuatan luar biasa untuk mengakhiri karmic relationship mengingat koneksi yang terjalin begitu intens.

Bahkan meskipun siklus yang terjadi dalam sebuah hubungan bersifat merusak, tetap saja ada rasa “nyaman” karena merasa bisa semakin dewasa dan siap menerima konsekuensi hubungan ini.

Jadi, bagaimana cara terbaik untuk mengakhirinya?

Fokus pada diri sendiri. Berikan respek setinggi-tingginya pada diri sendiri sehingga berani mengambil sikap. Ketika hubungan yang dijalani tidak mewadahi Anda menjadi versi terbaik, untuk apa dipertahankan? Pemikiran ini yang harus bisa ditanamkan bagi mereka yang terjebak karmic relationship.

Setelah berakhir, jangan terburu-buru memulai hubungan baru. Ambil jeda waktu untuk menyendiri dan bertumbuh dari pengalaman ini. Jika terlalu terburu-buru, bisa saja terjebak kembali dalam pola hubungan serupa.

Kabar baiknya, orang yang pernah menjalani hubungan karmic ini bisa belajar dari kesalahan-kesalahannya. Cobalah bertanggung jawab penuh terhadap apa yang dilakukan dan peran dalam hubungan itu. Dengan demikian, akan tercipta keseimbangan dalam hidup Anda.

Catatan dari SehatQ

Karmic relationship adalah hubungan yang penuh gairah namun juga rapuh. Ada yang tidak beres dalam hubungan ini, namun tak jarang seseorang bisa terjebak lama di dalamnya tanpa bisa mengambil tindakan apapun.

Namun, satu yang pasti. Ketika mendapatkan perlakuan semena-mena dari lawan pihak dalam sebuah hubungan, penting untuk mencari bantuan.

Mulai dari berbicara pada sahabat, keluarga, atau terapis. Kuncinya adalah prioritaskan nilai diri sendiri agar tidak terjerumus semakin dalam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *