JuraganQQ Lounge – 5 Alasan Kenapa Gigi Bungsu yang Tumbuh Miring Harus Dicabut
indojuraganqq.net – Jangan dibiarkan tetap di mulutmu, ya!
Gigi geraham terakhir atau yang biasa dikenal dengan gigi bungsu adalah gigi terakhir yang baru tumbuh pada masa remaja atau di awal usia 20-an. Pada sebagian orang, gigi ini kerap tumbuh dengan posisi miring, sehingga menimbulkan keluhan sakit.
Masalah gigi tersebut disebut dengan impaksi. Impaksi gigi bungsu dapat terjadi karena ketidaksesuaian antara ukuran gigi dan rahang. Apabila kondisi impaksi tersebut berdampak buruk terhadap gigi dan jaringan sekitarnya, ini tak boleh dibiarkan. Gigi bungsu yang tumbuh dengan posisi yang tidak normal seperti ini harus dicabut.
Berikut ini adalah beberapa alasan kenapa gigi bungsu yang tumbuh miring harus dicabut.
5 Alasan Kenapa Gigi Bungsu yang Tumbuh Miring Harus Dicabut
1. Menyebabkan adanya timbunan makanan dan plak
Letak dari gigi bungsu yang tidak normal akan menyebabkan munculnya celah antara gigi tersebut dengan gigi sebelahnya. Hal ini dapat menjadi tempat terselipnya makanan atau bakteri, dan tentunya menjadi sulit dibersihkan.
Dilansir sebuah penelitian dalam Jurnal Biomedika tahun 2011, timbunan makanan dan plak akan mengakibatkan banyak hal, seperti peradangan, gigi berlubang, bau mulut, dan jika dibiarkan akan menjadi abses gigi.
Wah, jadi memang lebih baik gigi bungsu yang tumbuh miring dicabut saja daripada menyebabkan komplikasi lainnya!
2. Menyebabkan gigi impaksi dan gigi sampingnya berlubang
Sisa makanan yang tertinggal pada celah antara dua gigi tersebut akan menyebabkan gigi impaksi atau gigi di sampingnya berlubang. Jika hal ini dibiarkan, akan muncul keluhan nyeri bila terkena rangsangan dingin atau saat ada makanan yang masuk.
Berdasarkan penelitian dalam E-Journal WIDYA Kesehatan dan Lingkungan tahun 2014, gigi bungsu yang telah non vital atau mati karena kondisi gigi berlubang yang tidak ditangani dapat menjadi sumber infeksi yang kronis dan bisa menyebar ke organ tubuh lain yang letaknya jauh.
Kondisi tersebut akan berlangsung terus-menerus selama gigi yang mati itu tidak segera ditangani dengan tepat.
3. Adanya rasa sakit di kepala
Sakit atau nyeri kepala merupakan hal yang umum terjadi pada penderita impaksi gigi bungsu.
Berdasakan penelitian dalam Jurnal Kedokteran Gigi Unpad tahun 2016, hampir semua pasien dengan impaksi gigi bungsu mengalami sakit kepala, mulai dari ringan hingga yang sangat mengganggu.
Tentunya, rasa nyeri ini akan menimbulkan ketidaknyamanan dan dapat mengganggu produktivitas harian.
4. Dapat menyebabkan perikoronitis
Perikoronitis adalah peradangan yang menyebabkan pembengkakan di sekitar rahang, dan berwarna kemerahan pada gusi sekitar gigi impaksi. Peradangan ini muncul karena adanya infeksi bakteri akibat adanya timbunan bakteri dan plak yang terselip pada gigi impaksi.
Berdasarkan penelitian dalam Indonesian Journal of Dentistry tahun 2007, kondisi perikoronitis bisa ditemukan dalam kondisi akut, disertai tanda-tanda seperti demam dan malaise (perasaan tidak nyaman, pegal-pegal, dan lelah tanpa sebab yang jelas), ataupun dalam kondisi kronis yang berkembang selama beberapa minggu atau bulan.
5. Dapat menyebabkan kista dentigerous
Kista dentigerous merupakan kantung patologis berisi cairan yang dapat terjadi akibat gigi bungsu yang impaksi.
Menurut sebuah penelitian dalam E-Journal WIDYA Kesehatan dan Lingkungan, pembesaran kista pada rahang dapat membuat rongga luas dalam tulang, bahkan dapat menyebabkan destruksi tulang. Sudah pasti kondisi ini akan menimbulkan wajah jadi asimetris.
Kamu punya kondisi gigi bungsu yang tumbuh miring? Jangan diremehkan, ya! Supaya tidak mengalami hal-hal yang dijelaskan di atas tadi, segera periksakan ke dokter gigi supaya bisa ditangani dengan benar.
Penting juga untuk melakukan kunjungan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali agar kesehatan gigi dan mulutmu tetap terlindungi.
baca juga: 6 Manfaat Berkebun Bagi Kesehatan, Bikin Bahagia Dan Gak Mudah Sakit