Pengertian Keracunan Alkohol
Keracunan alkohol atau overdosis alkohol merupakan konsekuensi serius dan terkadang mematikan dari konsumsi alkohol, khususnya dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat. Sebab, minum alkohol terlalu banyak dan cepat dapat memicu berbagai dampak negatif pada tubuh. Mulai dari memengaruhi pernapasan, detak jantung, suhu tubuh, dan refleks muntah serta berpotensi menyebabkan koma dan kematian.
Keracunan alkohol juga bisa terjadi saat orang dewasa atau anak-anak secara tidak sengaja atau sengaja meminum produk rumah tangga yang mengandung alkohol. Seseorang dengan keracunan alkohol membutuhkan perhatian medis segera. Jika kamu mencurigai seseorang keracunan alkohol, segera hubungi bantuan medis darurat.
Penyebab Keracunan Alkohol
Alkohol dalam bentuk etanol (etil alkohol) terdapat dalam beberapa produk. Mulai dari minuman beralkohol, obat kumur atau mouthwash, ekstrak masakan, dan beberapa obat dan produk rumah tangga tertentu. Keracunan etil alkohol umumnya terjadi akibat terlalu banyak minum minuman beralkohol, terutama dalam waktu singkat.
Adapun itu, pola konsumsi alkohol secara cepat seorang pria biasanya adalah mengonsumsi lima atau lebih minuman beralkohol dalam waktu dua jam. Sementara itu, seorang wanita dengan cepat mengonsumsi setidaknya empat minuman dalam dua jam. Seseorang dapat mengkonsumsi dosis yang fatal sebelum blackout atau pingsan.
Alkohol diserap dengan cepat oleh tubuh dibandingkan kebanyakan asupan lainnya. Selain itu, dibutuhkan lebih banyak waktu bagi tubuh untuk membuang alkohol yang telah dikonsumsi. Sebagian besar alkohol diproses (dimetabolisme) oleh hati. Semakin banyak seseorang minum, terutama dalam waktu singkat, semakin besar risiko keracunan alkohol.
Adapun itu,setiap minuman akan memiliki kadar dan berat yang berbeda, berikut adalah penjabarannya:
- Bir biasa memiliki berat 12 ons (355 mililiter) dan mengandung alkohol sekitar 5 persen.
- Minuman keras jenis malt, beratnya berkisar 8 sampai 9 ons (237 sampai 266 mililiter) dan mengandung alkohol sekitar 7 persen.
- Anggur atau wine biasanya memiliki berat 5 ons (148 mililiter) dan mengandung sekitar 12 persen alkohol.
- Miras dengan kadar tinggi seperti whiskey, biasanya memiliki berat 1,5 ons (44 mililiter) dengan kadar alkohol sekitar 40 persen.
Minuman campuran mungkin mengandung lebih dari satu porsi alkohol dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dimetabolisme.
Faktor Risiko Keracunan Alkohol
Tak hanya konsumsi alkohol dalam jumlah besar secara cepat, nyatanya ada sejumlah faktor yang juga dapat meningkatkan risiko keracunan alkohol, seperti:
- Ukuran dan berat badan tubuh.
- Kesehatan tubuh secara keseluruhan.
- Kondisi perut penuh karena baru saja makan.
- Menggabungkan konsumsi alkohol dengan obat tertentu.
- Persentase alkohol dalam minuman yang dikonsumsi.
- Daya tahan atau toleransi tubuh terhadap alkohol.
Gejala Keracunan Alkohol
Tanda dan gejala keracunan alkohol meliputi:
- Kebingungan atau disorientasi.
- Mual dan muntah.
- Kejang.
- Pernapasan lambat (kurang dari delapan napas per menit).
- Pernapasan tidak teratur (jeda lebih dari 10 detik antara napas).
- Kulit kebiruan atau kulit pucat.
- Suhu tubuh rendah (hipotermia).
- Pingsan (tidak sadar) dan tidak bisa dibangunkan.
Diagnosis Keracunan Alkohol
Jika seseorang mengalami overdosis, dokter akan menanyakan tentang kebiasaan minum dan riwayat kesehatannya. Dokter juga mungkin akan melakukan tes tambahan. Misalnya seperti tes darah (untuk menentukan kadar alkohol dan glukosa darah) dan tes urine. Sebab, overdosis alkohol diketahui dapat merusak pankreas, yang mencerna makanan dan memantau kadar glukosa dalam darah. Gula darah rendah bisa menjadi indikator seseorang keracunan alkohol.
Pengobatan Keracunan Alkohol
Pengobatan keracunan alkohol kerap tidak berjalan maksimal akibat adanya beberapa mitos mengenai kondisi ini. Padahal, kamu tidak dapat membalikkan efek keracunan alkohol, dan kamu sebenarnya malah memperburuk efeknya melalui beberapa tindakan, berikut:
- Tidur saat mulai terlalu mabuk. Hal ini berbahaya karena seseorang dapat kehilangan kesadaran saat tidur.
- Konsumsi kopi hitam atau kafein. Hal ini tidak menangkal efek keracunan alkohol.
- Mandi air dingin. Kejutan dingin dapat menyebabkan hilangnya kesadaran.
Karena itu, penting untuk tidak melakukan salah satu atau beberapa hal tersebut, sebagai bentuk pertolongan pertama jika mengalami keracunan alkohol. Untuk perawatannya sendiri, keracunan alkohol biasanya melibatkan perawatan suportif saat tubuh menghilangkan alkohol dengan sendirinya. Perawatan biasanya termasuk:
- Pemantauan yang cermat.
- Pencegahan masalah pernapasan atau tersedak.
- Terapi oksigen.
- Pemberian cairan melalui vena (intravena) untuk mencegah dehidrasi.
- Penggunaan vitamin dan glukosa untuk membantu mencegah komplikasi serius dari keracunan alkohol.
Orang dewasa dan anak-anak yang secara tidak sengaja mengonsumsi metanol atau alkohol isopropil mungkin memerlukan hemodialisa. Hemodialisa sendiri merupakan cara mekanis untuk menyaring limbah dan racun dari sistem. Hal ini dapat dilakukan untuk mempercepat pembuangan alkohol dari aliran darah mereka.
Komplikasi Keracunan Alkohol
Tanpa pertolongan dan perawatan yang tepat, keracunan alkohol dapat menimbulkan komplikasi serius, yaitu:
- Tersedak. Alkohol dapat menyebabkan muntah. Karena menekan refleks muntah, kondisi ini dapat meningkatkan risiko tersedak muntahan jika seseorang pingsan.
- Berhenti bernapas. Menghirup muntahan secara tidak sengaja ke dalam paru-paru dapat menyebabkan gangguan pernapasan yang berbahaya atau fatal (sesak napas).
- Dehidrasi parah. Muntah dapat menyebabkan dehidrasi parah, menyebabkan tekanan darah sangat rendah dan detak jantung cepat.
- Kejang. Tingkat gula darah mungkin turun cukup rendah untuk menyebabkan kejang, ketika mengalami overdosis alkohol.
- Hipotermia. Suhu tubuh mungkin turun sangat rendah sehingga menyebabkan serangan jantung.
- Detak jantung tak teratur. Keracunan alkohol dapat menyebabkan jantung berdetak tidak teratur atau bahkan berhenti.
- Kerusakan otak. Minum berlebihan dapat menyebabkan kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki.
- Kematian. Pada kasus yang fatal, salah satu dari seluruh masalah di atas dapat menyebabkan kematian.
Pencegahan Keracunan Alkohol
Langkah utama dalam mencegah terjadinya keracunan alkohol adalah menghindari konsumsi minuman keras. Namun, jika kamu memilih untuk minum alkohol, konsumsilah secukupnya konsumsilah secara bertanggung jawab.
- Jangan minum saat perut kosong. Memiliki sedikit makanan di perut dapat memperlambat penyerapan alkohol. Hal ini dapat berbahaya karena dapat memicu seseorang minum secara berlebihan.
- Mengajarkan anak terkait bahaya alkohol. Bicaralah dengan anak remaja tentang bahaya alkohol, termasuk pesta minuman keras.
- Simpan produk dengan aman. Jika kamu memiliki anak yang masih kecil, simpan produk yang mengandung alkohol. Termasuk kosmetik, obat kumur, dan obat-obatan, jauh dari jangkauan mereka. Gunakan lemari kamar mandi dan dapur yang tahan anak untuk mencegah akses ke pembersih rumah tangga.
- Dapatkan perawatan lanjutan. Jika kamu atau anak dirawat karena keracunan alkohol, pastikan untuk bertanya tentang perawatan lanjutan. Khususnya perawatan lanjutan pada terapis khusus kecanduan zat.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu mencurigai kalau dirimu atau orang lain di sekitarmu mengalami keracunan alkohol, segeralah cari perawatan medis. Sebab, perawatan yang dilakukan sedari dini dapat membantu mengurangi risiko komplikasinya.
Selain itu, bagi kamu yang gemar mengonsumsi alkohol, penting untuk mulai membatasi dan menghentikan konsumsinya. Pastikan juga untuk senantiasa memeriksakan kondisi kesehatanmu, karena konsumsi alkohol berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan serius. Salah satunya adalah sirosis hati.