BERITA UNIK BERITA VIRAL

Keunikan Proses Menerima Informasi pada Otak Anak Autisme

JURAGANQQ  – Keunikan Proses Menerima Informasi pada Otak Anak Autisme. Di masyarakat, autisme kerapkali di salahartikan sebagai sebuah penyakit. Namun sebetulnya autisme bukanlah penyakit, melainkan perbedaan yang terjadi pada otak dan saraf dalam berperilaku dan proses berpikir manusia. 

Anak dengan autisme memiliki perilaku sosial yang unik

1. Anak autisme memiliki perilaku sosial unik

Pada umumnya, perilaku sosial anak dengan autisme berbeda. Biasanya mereka minim kontak mata, jarang melakukan sapaan spontan, ekspresi wajah dan gestur yang terbatas, ucapan dan ritme bicara yang tidak biasa. Terkadang di gambarkan seperti ‘robot’. 

Anak dengan autisme tidak terlalu berminat terlibat dalam aktivitas sosial dan tidak peduli mengelola kesan orang lain terhadap mereka. Sebuah studi bahkan menemukan bahwa orang dewasa dengan autisme cenderung tidak menanggapi candaan orang lain dengan tujuan terlibat dalam ikatan sosial sehingga terkadang hal ini terkesan tidak sopan dalam situasi sosial tertentu. 

Anak dengan autisme memiliki perhatian lebih besar terhadap detail

2. Anak autisme memiliki perhatian lebih besar terhadap detail

Adanya perspektif alternatif yang mendapatkan banyak dukungan penelitian dalam beberapa tahun belakangan ini tentang bagaimana anak dengan autisme memiliki cara yang berbeda dalam memproses informasi yang masuk.

Anak dengan autisme memiliki perhatian yang lebih besar terhadap detail. Hal inilah yang membuat mereka punya kecenderungan strategi bottom up, yaitu memahami bagian-bagian detil sebuah obyek kemudian baru membangun perhatiannya secara keseluruhan. 

Sebuah penelitian menemukan anak dengan autisme yang di perlihatkan foto-foto dengan informasi sosial, seperti orang mengobrol, ternyata lebih fokus pada detil-detil kecil di foto. Alih-alih fokus pada ekspresi orang di dalam gambar, mereka lebih memperhatikan sakelar lampu yang terdapat di dalam gambar. 

Itulah yang menjelaskan mengapa anak dengan autisme lebih fokus pada detail yang seringkali di anggap tidak relevan oleh orang awam

Otak anak dengan autisme memiliki kelemahan

3. Otak anak autisme memiliki kelemahan

Tidak seperti pada struktur otak orang pada umumnya, otak anak dengan autisme cenderung lemah dalam hal koherensi sentral (weak central coherence). 

Ada bukti neurologis yang menunjukkan bahwa pikiran unik penderita autisme sebagian di sebabkan karena jumlah koneksi lokal jarak pendek yang berlebihan pada korteks prefrontal (yang di perlukan untuk perhatian terhadap hal detil). Seiring dengan itu, jumlah koneksi jarak jauh atau global yang di perlukan untuk menghubungkan informasi dari wilayah otak yang luas dan beragam, berkurang. 

Kelemahan ini mengakibatkan anak sulit menangkap makna secara keseluruhan dari sekumpulan detil. Hal ini membuat otak anak mengalami context blind atau kesulitan memahami konteks. 

Keunikan Proses Menerima Informasi pada Otak Anak Autisme

Perbedaan struktur otak dalam menyaring informasi sensorik

4. Perbedaan struktur otak dalam menyaring informasi sensorik

Peneliti menemukan bahwa perilaku sosial anak dengan autisme yang cenderung kaku adalah sebuah ‘strategi’ untuk menyaring informasi sensorik. POKER ANDALAN NO.1 ASIA!

Anak dengan autisme merasakan kebingungan emosional selama berinteraksi sosial. Mereka berpotensi menafsirkan ekspresi dan gestur orang lain sebagai sesuatu yang berbeda atau kebalikan dari apa yang di maksudkan orang. Karenanya, mereka cenderung menghindari kontak mata dan melihat lebih sedikit pada bagian mata serta wajah. 

Anak dengan autisme sering merasa terganggu oleh informasi sensorik di lingkungan sekitarnya, termasuk latar belakang suara yang bising, lampu neon, benda mengkilap, gerakan tubuh, hingga aroma.

BACA JUGA : Apa Itu Woop Panggilan Sayang yang Viral di Media Sosial

Kelemahan sebagai kekuatan

5. Kelemahan sebagai kekuatan

Di satu sisi, keunikan otak ini membuat banyak anak dengan autisme yang fokus pada detil secara ekstrem. Mereka mampu menangkap detil-detil kecil dari hal besar yang kompleks. Mereka pun di anugerahi fokus tinggi sehingga jika di bina dengan baik, anak dengan autisme bisa menjadi ahli di bidangnya. 

Salah satunya adalah Sebastian Esposito. Anak berusia 5 tahun ini memiliki kemampuan membaca dan menulis di atas rata-rata. Bahkan, Sebastian yang di diagnosis memiliki hiperleksia ini mampu menulis berbagai huruf sesuai dengan gaya asli jenis hurufnya, misalnya font Century Gothic. Hebat sekali bukan?

Itulah beberapa hal yang menjelaskan mengapa anak dengan autisme berbeda, tetapi perbedaan inilah yang membuat mereka unik dalam memproses informasi. Semoga menambah wawasan ya, Ma.

SUMBER JURAGANQQ LOUNGE

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *