JURAGANQQ LOUNGE – kisah Kasir Minimarket – Mayat perempuan korban mutilasi yang ditemukan membusuk dalam springbed di penginapan Sahabat Mulya di Jalan Simpang Hindoli, Kecamatan Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan akhirnya terungkap.
Diketahuinya identitas korban tersebut, setelah Suhartini (50) mengaku telah kehilangan putrinya yakni Fera Oktaria (21) sejak Selasa (7/5/2019) lalu.
Ia pun lalu mendatangi Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Palembang untuk melakukan tes DNA. Dari hasil tes tersebut, ditemukan kecocokan antara Suhartini dan korban hingga dipastikan jenazah itu adalah Fera.
Usai mengetahui identitas tersebut, pihak kepolisian pun langsung bergerak untuk mencari pelaku yang tega menghabisi nyawa korban.
Wajah Vera masih dikenali keluarga
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi mengatakan, selain tes DNA, pencocokan wajah korban juga dilakukan. Dari kondisi jenazah, korban masih bisa dikenali oleh keluarganya.
“Kondisinya belum terlalu rusak, karena hasil tes sudah positif kita meyakini jika korban adalah Fera,” ujarnya.
Setelah identitas korban terungkap, tim khusus yang dibentuk oleh Kapolda Sumsel kini telah bergerak untuk mencari siapa pelaku yang tega membunuh korban.
Pihak keluarga dari Fera pun kini sedang dimintai keterangan lebih lanjut terkait kasus tersebut.
Fera sempat dijemput seseorang
kisah Kasir Minimarket – Pihak keluarga tak percaya jika Fera Oktaria (21) telah menjadi korban pembunuhan secara sadis yang ditemukan tewas dengan kondisi tangan putus di Penginapan Sahabat Mulya, Jalan Simpang Hindoli, Kecamatan Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Identitas korban diketahui, setelah dokter Forensik Rumah Sakit (RS) Bhayangkara melakukan tes DNA terhadap ibu korban dimana hasilnya terdapat kesamaan dengan DNA Fera,
“Sudah semalam tes-DNA nya, ibu yang diambil sampel hasilnya memang sama, itu adik saya,” kata Putera (30) kakak kandung korban.
Putera mengatakan, Fera sebelumnya hilang pada Selasa (7/9/2019) kemarin.
Mulanya ia hendak menjemput adiknya itu di Indomaret Jalan Sudirman Palembang sekitar pukul 21.30 WIB yang merupakan tempat kerja korban. Agent Poker
Namun, ketika dijemput, ternyata Fera sudah pulang lebih dulu setelah dijemput seseorang.
“Biasanya kalau pulang saya yang jemput, tapi hari itu tidak ada. Adik saya baru bekerja di sana,” kata Putera.
Sempat mendapatkan ancaman dari mantan pacar
Fera sempat mengeluhkan soal mantan pacarnya yang selalu memberikan ancaman sejak beberapa hari terakhir sebelum hilang.
Namun, pihak keluarga belum mau berspekulasi dan menyerahkan kasus tersebut kepada Kepolisian untuk diungkap.
“Diancam seperti apa kami kurang tahu, tapi mama cerita memang Adik saya ini sering diancam mantan pacarnya karena tidak mau berhubungan lagi,” ujar Putera yang merupakan kakak korban.
Hal yang sama diutarakan oleh Suhartini (50), menurutnya pria inisial DP yang merupakan kekasih putrinya tersebut selalu bertindak kasar hingga akhirnya Fera memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka yang telah berjalan sejak duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Anak saya pernah dipukul selama mereka pacaran. Dia tidak berani melawan karena tidak ada yang menolong, jadi anak saya tidak mau lagi dengan pacarnya itu,” kata Suhartini di kediamannya.
Tak tahan dengan tingkah DP, Fera memutuskan mengakhiri hubungannya. Akan tetapi, DP lagi-lagi selalu mencari korban.
“Anak saya tidak ada masalah dengan orang lain, selain sama mantan pacarnya tersebut,” ujarnya.
Keluarga minta pelaku dihukum setimpal
Suasana duka masih menyelimuti keluarga Suhartini (50) setelah anak perempuannya yakni Fera Oktaria (21) ditemukan tewas di kamar penginapan Sahabat Mulya, Jalan Simpang Hindoli, Kecamatan Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, pada Jumat (10/5/2019) kemarin.
Suhartini masih begitu terpukul setelah mengetahui jika jenazah wanita yang disembunyikan dalam springbed dalam kondisi tangan terpotong itu adalah anaknya sendiri.
Hal itu terungkap setelah tim dokter forensik rumah sakit Bhayangkara Palembang, melakukan rangkaian tes DNA terhadap Suhartini. Hasil tes itu menemukan kecocokan dan dipastikan jika mayat tersebut adalah Fera.
Suhartini mengatakan, semasa hidupnya Fera dikenal sebagai pribadi baik dan pendiam tanpa memiliki musuh.
Selama bekerja di Indomaret, Fera selalu pulang tepat waktu. Namun pada Selasa (7/5/2019) sekitar pukul 23.30 WIB, Suhartini mulai cemas karena putri kesayangannya tersebut tak kunjung pulang.
Teman-temannya mengaku jika Fera telah dijemput seseorang, namun Putera (30) yang merupakan kakak korban tak mengetahui siapa pria tersebut.
Dengan kejadian ini, Suhartini berharap polisi cepat menangkap pelaku yang telah menewaskan anaknya tersebut.
“Pelaku juga harus merasakan hal yang sama. Anak saya sudah mati,” jelasnya.