JuraganQQ Lounge-Penyebab penyakit kista rahim merupakan hal yang patut diperhatikan oleh para wanita. Kista dapat terbentuk akibat infeksi, penyumbatan, radang yang terjadi dalam jangka panjang. Faktor lain adalah keturunan. Penyakit kista rahim dapat menyerang siapapun, hal ini salah satunya ditandai munculnya benjolan berbentuk kantung yang terisi cairan yang dapat muncul pada bagian tubuh. Penyakit kista biasanya bisa didiagnosis dari awal. Terkadang benjolan dapat dirasakan dengan mudah, terutama jika benjolan terletak di kulit atau pada organ yang mudah terdeteksi. Jika tidak bisa terdeteksi maka dilakukan teknik imaging yang sangat berguna untuk mendeteksi benjolan, seperti ultrasound, X-ray, CAT scans dan MRI.
Mengenal kista rahim dan jenisnya
Seperti namanya, kista ovarium atau penyakit rahim adalah benjolan berisi cairan yang terbentuk di dalam atau permukaan ovarium (indung telur). Pada umumnya penyakit rahim tidak menimbulkan gejala apapun akan tetapi jika ukuran nya cukup besar dapat menimbulkan nyeri pada panggul, punggung bagian bawah, dan paha. Penyebab penyakit rahim umumnya dapat ditandai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur. Namun pada kasus yang jarang terjadi, penyakit kista rahim dapat muncul akibat pertumbuhan sel yang tidak normal. Setiap wanita umumnya memiliki satu rahim sekali di dalam hidupnya, tetapi tidak semua berbahaya dan cenderung bisa hilang sendirinya. Namun, yang perlu diwaspadai adalah jika benjolan tersebut tidak mau hilang, membesar, lalu pecah. Hal inilah yang menyebabkan gejala penyakit rahim.JuraganQQ.
usia dan obat kemoterapi.
Usia
Wanita yang berusia di antara pubertas sampai menopause memiliki resiko tinggi untuk terkena di bagian ovarium, karena pada masa itu wanita masih mengalami periode menstruasi. Saat wanita mengalami menstruasi, munculnya benjolan cairan di ovarium bisa saja terbentuk. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi menopause untuk menderita kista ovarium. Meski tidak banyak kasus yang terjadi, namun apabila terdapat benjolan berisi cairan pada wanita menopause justru berisiko tinggi menderita kanker ovarium.
Obat kemoterapi (Tamoxifen)
Wanita yang menjalani kemoterapi dengan tamoxifen memiliki resiko adanya benjolan di ovarium yang lebih tinggi. Tamoxifen dapat menyebabkan benjolan di ovarium. Namun benjolan ini bisa saja hilang setelah kemoterapi selesai dilakukan.