JURAGANQQLOUNGE – Kompres Demam Pakai Air Hangat atau Dingin? Ini Jawabannya
Setiap dari kita pasti pernah demam, bahkan penyakit ini bisa dirasakan sejak kecil. Gejala ini merupakan hal yang umum terjadi sejak zaman nenek moyang dulu. Tidak heran jika penanganan pertamanya pun masih terkesan old school, yakni dengan kompres demam.
Meski jadul, opsi ini dianggap mampu memberikan efek positif bagi tubuh yang sedang demam. Namun, kemudian muncul pro kontra, saat demam harus dikompres pakai air apa? Apakah air hangat atau dingin?
Penyebab demam
Sejatinya, demam bukanlah sebuah di sease atau penyakit. Gejala ini muncul ketika tubuh menghadapi infeksi bakteri atau virus. Demam merupakan bentuk pertahanan diri agar tubuh tidak tumbang.
Suhu tubuh normal berkisar pada angka 37 derajat Celsius. Di katakan demam apabila naik menjadi sekitar 38 derajat Celsius. Ketika mencapai suhu 39,5 derajat Celsius, maka berarti seorang tersebut mengalami demam tinggi.
Demam memang bisa menjadi tanda-tanda infeksi. Misalnya, serangan streptococcus grup A yang menyebabkan radang tenggorokan. Atau, bisa juga menandakan penyakit serius seperti HIV, infeksi Covid-19, tipes, dan lain sebagainya.
Meski demikian, demam gak selalu menandakan infeksi serius, kok. Penelitian oleh peneliti senior Prof. David Rand dan Mike White yang di publikasi dalam PNAS memaparkan bahwa demam ringan menunjukkan bahwa tubuh sedang menjalankan tugasnya dengan baik.
Suhu tubuh yang lebih tinggi mendorong aktivitas protein tertentu. Selanjutnya, protein tersebut mengaktifkan dan menonaktifkan gen yang bertanggung jawab atas respons kekebalan tubuh sesuai kebutuhannya.
Kompres demam pakai air hangat atau dingin?
Salah satu metode turun-temurun yang di gunakan untuk meredakan demam adalah dengan mengompres. Handuk kecil di basahi dengan air, lalu di tempelkan ke dahi, leher, lipatan ketiak, atau bagian tubuh lain di klaim dapat membantu mengembalikan suhu tubuh kembali normal.
Meski telah d ilakukan bertahun-tahun, perdebatan penggunaan air ketika mengompres pun gak kunjung usai. Beberapa berpendapat kompres menggunakan air dingin, bahkan di campur es. Sementara yang lain menganggap lebih efektif dengan air hangat.
Air dingin terasa lebih masuk akal untuk menurunkan suhu tubuh yang panas. Opsi ini juga di ambil ketika seseorang mengalami cedera. Namun, faktanya, air dingin justru bukan pilihan tepat untuk kompres demam.
Mengompres atau mandi ketika demam dengan air dingin justru tidak di sarankan. Tubuh berada di suhu yang tinggi, adanya kompres dengan suhu rendah justru di anggap sebagai ancaman. Tubuh pun akan meningkatkan suhu inti dan menghasilkan respons menggigil.
Di sisi lain, individu yang demam juga gak di sarankan mandi air panas. Alih-alih membaik, kamu mungkin merasa sensasi kulit terbakar. Kompres Demam Pakai Air Hangat atau Dingin? Ini Jawabannya
Lantas, bagaimana langkah yang tepat? Terkait hal tersebut, gunakanlah air hangat, baik untuk mengompres atau mandi. Di lansir Hopkins Medicine, kompres demam menggunakan kain dengan suhu tubuh atau suam-suam kuku dapat membantu menurunkan suhu tinggi.
Sebagai catatan, hindari juga penggunaan rubbing alcohol, seperti isopropanol, untuk kompres tubuh yang sedang demam. Dalam Very Well Health di jelaskan bahwa penggunaan produk serupa memang dapat memberikan sensasi dingin di kulit, tetapi akan menguap dengan cepat sehingga menyebabkan menggigil. Opsi ini juga gak benar-benar efektif menurunkan suhu tubuh.
Saat demam, hindari buru-buru meminum obat. Alih-alih demikian, coba kompres demam dan cara menurunkan demam tanpa obat lainnya. Kamu bisa beristirahat, memastikan tubuh terhidrasi dengan baik, menggunakan pakaian nyaman, serta menjaga suhu sekitar. Semoga lekas sembuh!