JuraganQQlounge – Konsumsi banyak daging merah dan makanan manis bisa memicu kanker. Para pakar kesehatan mengungkap penjelasan di baliknya.
Kanker termasuk dalam penyakit mematikan. Kanker muncul lantaran adanya perkembangan sel yang menjadi ganas.
Perubahan sel itu banyak dikaitkan dengan beberapa hal seperti paparan karsinogen, radiasi, obesitas, peradangan, hingga virus.
Bukan hanya itu, beberapa makanan tertentu juga dikaitkan dengan penyebab penyakit kanker. para pakar kesehatan menyebut daftar makanan yang berpotensi menyebabkan kanker.
Daging Merah dan Daging Olahan
Jeannette Schenk, seorang peneliti kesehatan masyarakat mengatakan, “Ada banyak studi epidemiologi yang melaporkan hubungan
Antara mengonsumsi daging olahan dan daging merah dengan peningkatan penyakit kanker dan kematian.”
Menurut Cathy Leman, selaku ahli gizi, daging merah disini ialah daging sapi, babi, domba dan kambing.
Sedangkan daging olahan ialah daging yang telah diasinkan, difermentasi, diasapi atau melalui proses lain yang meningkatkan cita rasanya atau daging yang diawetkan seperti hot dog.
Risiko kanker yang terkait dengan konsumsi daging olahan bahkan lebih tinggi daripada daging merah. Penelitian telah membuktikan bahwa daging olahan dapat menyebabkan kanker pada manusia.
Makan hanya 50 gram daging olahan per hari, dapat meningkatkan risiko kanker hingga 18%, yang artinya sekitar empat bacon atau satu hot dog mengandung sekitar 50 gram daging olahan.
Kailey Proctor, seorang ahli diet onkologi di California menekankan bahwa daging olahan termasuk makanan yang harus dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Lebih baik Anda konsumsi daging olahan maksimal satu porsi setiap minggu atau bahkan kurang.
Daging dikatakan dapat meningkatkan risiko kanker karena daging merah dan daging olahan mengandung mutagen dan karsinogen. Karsinogen adalah penyebab kanker.
Ketika daging dimasak pada suhu tinggi atau dipanggang, asam amino dalam daging berinteraksi dengan panas
Untuk membentuk senyawa karsinogenik yang disebut amina heterosiklik dan hidrokarbon aromatik polisiklik. “Senyawa ini telah dikaitkan dengan risiko kanker,” kata Schenk.
Gula
Pada awal abad ke-20, seorang ahli biokimia Jerman bernama Otto Warburg mengamati sel-sel kanker sering mengandalkan gula untuk mendorong pertumbuhan kanker yang produktif.
Pada akhirnya diet ketogenik yang bisa mengurangi asupan karbohidrat hingga 10% dari kalori yang dikonsumsi dan meningkatkan lemak hingga 70%, disarankan sebagai cara untuk memperlambat penyebaran kanker.
Diet ketogenik sendiri dikatakan dapat mencegah atau memperlambat kanker belum sepenuhnya terbukti, tetapi hubungan antara gula dan kanker telah terbukti.
Maka makanan apa pun yang memiliki indeks glikemik sangat tinggi, dapat meningkatkan risiko kanker dan harus dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Kata Dr. Adil Akhtar, Associate Professor di Departemen Onkologi Medis di Oakland University-William Beaumont School of Medicine.
“Indeks glikemik makanan menentukan seberapa cepat makanan menaikkan kadar gula darah setelah dikonsumsi,” jelas Akhtar. Makanan tinggi gula yang memiliki indeks glikemik tinggi ialah soda dan permen.
Minuman Alkohol
Minuman Alkohol juga termasuk ke dalam jenis gula, jadi sudah pasti masuk ke dalam daftar makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker.
“Alkohol adalah faktor risiko yang dikaitkan dengan kanker mulut, kerongkongan, hati, kolorektal, payudara, dan kanker pankreas,” kata Schenk.
Belum dipahami dengan jelas, bagaimana tepatnya alkohol meningkatkan risiko kanker, tapi menurut Schenk hal ini mungkin terkait dengan kerusakan DNA yang ditimbulkan karena sel-sel telah terpapar alkohol.
Para ahli merekomendasikan untuk membatasi konsumsi minuman alkohol. Untuk wanita dewasa, dianjurkan untuk tidak meminum lebih dari satu porsi alkohol.
Sedangkan untuk pria dewasa, tidak boleh lebih dari dua porsi. Satu porsi di sini didefinisikan ke dalam 12 ons (354 ml) bir, 5 ons (147 ml) wine atau 1,5 (44 ml) ons minuman keras lainnya.
Makanan Olahan dan Kemasan
Akhtar mengatakan makanan olahan tertentu juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker. “Contohnya seperti popcorn yang dipanaskan di microwave, mereka memiliki senyawa yang terkait dengan kanker,”
Ujarnya. Bahkan makanan yang tampaknya sehat seperti salmon juga mengandung senyawa kimia PCP, yang juga terkait dengan kanker.
Popcorn terutama yang dibuat melalui proses pemanasan di microwave mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker.
Bahan kimia yang disebut PFOA yang digunakan untuk melapisi bagian dalam kantong popcorn telah dilarang penggunaannya dalam kemasan makanan pada tahun 2006.
Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat mengungkap asam perfluorooctanoic di dalam popcorn bersifat karsinogenik dan ini termasuk penyebab kanker. Agen Poker
BACA JUGA : Valentino Rossi Masih Punya Harta Rp 1,68 T