JURAGANQQ – Manfaat Makan Ular – Anggapan bahwa makan ular dapat menyembuhkan penyakit tertentu membuat banyak orang tertarik untuk mengonsumsinya. Lantas, benarkah demikian? Mari simak penjelasan pada artikel berikut agar Anda tahu manfaat dan risiko makan ular.
Ragam Manfaat Makan Ular
- Nyeri perut yang disebabkan kolik abdomen
- Wasir dan disentri
- Gingivitis dan karies gigi
- Nyeri dan pembengkakan pada mata
Selain ular sanca, mengonsumsi empedu ular hitam dan ular kobra juga bisa menjadi obat untuk penyakit tertentu. Sebuah penelitian mengatakan bahwa makan empedu ular hitam mampu membantu mengobati kusta.PKV
Meski begitu, semua manfaat dari makan ular ini masih perlu untuk diteliti lebih lanjut.
Kenali Efek Samping Makan Ular
Belum ada penelitian yang menunjukkan efektivitas makan ular untuk menjaga kesehatan. Oleh karena itu, sebelum tergiur dengan manfaatnya, Anda juga harus mempertimbangkan risiko yang bisa terjadi ketika mengonsumsi ular.
Salah satu risiko bahyaa makan ular adalah keracunan. Ini dapat terjadi jika bisa racun dan bakteri Salmonella yang masih menempel pada daging ular ikut tertelan.
Risiko lain dari makan ular adalah terkena infeksi parasit. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa makan ular dapat menyebabkan beragam infeksi parasit, seperti trichinosis, pentastomiasis, gnathostomiasis, dan sparganosis.
Jadi, jangan mudah tergoda dengan beragam berita dan klaim tentang khasiat makan ular. Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu dan ingin melakukan pengobatan alternatif, termasuk dengan memakan daging ular, selalu konsultasikan ke dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi yang tepat.
- Menjaga daya tahan tubuh.
- Melancarkan suplai oksigen. …
- Mengatasi peradangan dan infeksi bakteri.
Hewan-hewan reptil seperti ular, kadal, dan kura-kura diyakini memiliki kandungan mineral seng yang tinggi.
Seng membantu komunikasi sel-sel imun tubuh sehingga dapat sistem kekebalan bekerja dengan baik.
Seng juga bertindak sebagai antioksidan di dalam tubuh, yang berarti membantu melindungi sel-sel dari kerusakan, peradangan, dan stres oksidatif.
Namun, sebaiknya konsumsi daging ular yang tidak berbisa, seperti ular jenis piton sanca. Pasalnya, daging ular yang berbisa berisiko meninggalkan residu bisa.