JURAGANQQ LOUNGE – Memahami Orientasi Sexual dari sisi Psikologi, Orientasi seksual terkadang juga dis ebut “preferensi seksual” yang menggambarkan pola perasaan emosional, romantis, atau ketertarikan seksual seseorang.
1. Perbedaan Orientasi seksual dan Gender
Orientasi seksual adalah tentang ketertarikan secara emosional atau romantis kepada orang lain, sementara “identitas gender” . menggambarkan perasaan internal seseorang tentang menjadi laki-laki atau perempuan atau campuran keduanya atau tidak sama sekali (genderqueer).
Identitas gender seseorang bisa saja sama atau berbeda dari jenis kelamin biologis yang di tetapkan sejak lahir. Misalnya, tentang siapa kita, bagaimana kita memilih untuk mengekpresikan perasaan, dan bagaimana kita ingin di anggap dan di perlakukan oleh orang lain.
2. Intervensi Transgender
Seperti yang pernah kita dengar atau lihat, orang transgender bisa menjalani intervensi, berkisar dari konseling, perubahan ekspresi sosial, hingga obat-obatan seperti terapi hormon.
Oleh sebab itu, makin Memahami banyak pembuat undang-undang di beberapa negara. memandang beberapa perawatan yang menegaskan gender sebagai “tidak sehat secara medis” untuk remaja dan bahkan bisa di anggap sebagai bentuk pelecehan anak.
3. Penyebab
Penyebab orientasi seksual telah memicu berbagai pertanyaan dalam sejarah psikologi klinis. Sering di perdebatkan, sedalam apa yang menyebabkan orientasi seksual seseorang.
Memahami Alasan yang pasti untuk berbagai orientasi seksual tetap tidak terdefinisi dengan baik.Bahkan kurang dapat di pahami dengan baik. Terlepas dari penelitian secara klinis selama bertahun-tahun tentang pertanyaan tersebut. Tidak ada satu pun penyebab atau alasan untuk mengembangkan orientasi seksual tertentu yang telah di identifikasi.
4. Apakah Bisa di Ubah
Pada tahun 1930-an di Amerika Serikat (AS) muncul praktik. Berbagai bentuk “terapi konversi” yang di maksudkan untuk mengubah orientasi seksual seorang gay, lesbian, atau biseksual. Ini menjadi heteroseksual melalui intervensi psikologis atau agama.
Selain itu. APA telah menemukan kemungkinan bahwa mempromosikan terapi konversi sebenarnya memperkuat stereotip negatif yang telah menyebabkan diskriminasi terhadap lesbian, gay, dan biseksual. Oleh sebab itu, pada tahun 1973,.APA secara resmi telah menghapus homoseksual dari Di agnostic and Statistical Manual of Mental Disorders yang di gunakan. JURAGANQQ