BERITA KESEHATAN BERITA VIRAL LIFESTYLE

Mengantuk Tetapi Tidak Bisa Tidur, Ini Sebabnya

JURAGANQQ LOUNGE – Mengantuk Tetapi Tidak Bisa Tidur, Ini Sebabnya, Ada banyak penyebab mengantuk namun tidak bisa tidur. Memahami dan mengidentifikasi faktor-faktor ini merupakan langkah penting dalam mendapatkan tidur yang berkualitas dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Stres dan kecemasan

Mengantuk

Stres dan kecemasan memiliki dampak yang luas pada kehidupan sehari-hari, termasuk sulit tidur. Menurut studi, pada malam hari, banyak orang yang memiliki kondisi kecemasan berada dalam keadaan mental yang hiperaktif, merenung tentang masa lalu, dan memikirkan hal buruk tentang masa depan (Dialogues in Clinical Neuroscience, 2003).

Mengalami kecemasan pada malam hari dapat membingungkan jam biologis internal 24 jam atau ritme sirkadian. Akibatnya, produksi hormon kortisol dan melatonin mengalami perubahan. Perubahan fisiologis ini membuatmu terstimulasi dan waspada, yang mungkin menjelaskan mengapa kamu merasa lelah, tetapi tidak bisa tidur.

Insomnia

Mengantuk

International Classification of Sleep Disorders mendefinisikan insomnia sebagai kesulitan dalam memulai tidur, mempertahankan kesinambungan tidur, atau kualitas tidur yang buruk.

Ada banyak hal yang memicu insomnia, mulai dari nyeri pascaoperasi hingga kecemasan dan stres karena kehilangan pekerjaan. 

Berikut beberapa hal yang paling sering memicu insomnia kronis:

  • Gen, seperti memiliki orang tua dengan masalah tidur.
  • Memiliki gangguan kesehatan mental tertentu.
  • Merawat bayi baru lahir.
  • Kehilangan pekerjaan.
  • Putus cinta.

Depresi

Mengantuk

Menurut sebuah ulasan ilmiah, hingga 90 persen orang dengan depresi juga mengalami tidur yang kurang berkualitas. Beberapa masalah yang banyak dilaporkan, meliputi insomnia, narkolepsi, gangguan pernapasan saat tidur, dan sindrom kaki gelisah (Journal of Cellular and Molecular Medicine, 2019).

Hubungan antara gangguan tidur dan depresi sangatlah rumit. Depresi tampaknya mengganggu ritme sirkadian. Peradangan, perubahan bahan kimia otak, faktor genetik, dan lainnya dapat memengaruhi hubungan depresi dan tidur.

Konsumsi kafein

Jika kamu terbiasa minum kopi, bisa jadi kafein di dalam kopi yang bertanggung jawab atas masalah tidur yang kamu miliki. Umumnya, kafein memiliki waktu paruh 5 jam. 

Ada studi yang menunjukkan bahwa minum 400 mg kafein 6 jam atau kurang sebelum waktu tidur dapat mengurangi kualitas tidur secara signifikan (Nutrients, 2022). Jadi, pastikan kamu menghentikan konsumsi kafein minimal 4–6 jam sebelum tidur.

Menggunakan perangkat elektronik sebelum tidur

Ritme sirkadian internal diatur oleh sinyal terang dan gelap. Kegelapan mengisyaratkan tubuh bahwa ini adalah waktunya untuk istirahat. Namun, menggunakan perangkat elektronik pada malam hari dapat mengganggu ritme biologis alami ini. 

Layar dan perangkat elektronik memancarkan cahaya biru, yang menekan produksi melatonin, hormon tidur. Cahaya biru yang menyilaukan dari gadget membuat otak mengira bahwa ini adalah saatnya untuk terjaga.

JURAGANQQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *