JURAGANQQ LOUNGE – Mindset tentang Kekayaan yang Sudah Tidak Relevan, Maraknya hustle-culture dan tuntutan biaya hidup yang semakin tinggi membuat banyak kaum pekerja memasukkan “menjadi kaya” sebagai bagian dari cita-cita.
Kaya adalah privilege dari orangtua
Pasti kamu pernah dengar istilah kaya turunan, kan? Tak bisa di mungkiri, memang banyak orang yang sudah memulai hidupnya sebagai orang kaya karena terlahir dari orangtua konglomerat. Tapi apakah untuk jadi kaya harus berawal dari kaya sejak lahir?
Kolonel Sanders, founder KFC, lahir dari orangtua pekerja dan melalui masa mudanya dengan bekerja serabutan. Dia baru menikmati hidup kaya di usia 60 tahun saat d imulainya era franchise KFC. Perjuangan Kolonel Sanders membuktikan bahwa kekayaan dapat di raih oleh siapapun, termasuk mereka yang berasal dari keluarga pra-sejahtera.
Orang kaya itu biasanya serakah
Kalau kamu sering melihat pelaku korupsi yang meraup kekayaan dari kepentingan orang banyak, tentu dengan mudahnya kamu akan menarik simpulan bahwa kekayaan dekat dengan sifat serakah. Akan tetapi, pernahkah kamu coba mengamati banyaknya filantropis yang juga berasal dari kaum konglomerat?
Bill Gates, Warren Buffet, Oprah Winfrey, mereka semua di kenal dengan aktivitas charity-nya. Donasi milliaran dollar Amerika yang mereka berikan tentu saja bersumber dari kekayaannya.
Orang kaya cenderung berani mengambil risiko dan sekaligus tahu bagaimana cara mengukurnya. Sikap mengambil risiko ini yang kerap di salahpahami sebagai serakah. Sebagai orang yang ingin kaya, justru kita harus terus memperkaya skill dan terus terbuka membuka diri dengan berbagai peluang.
Jadi kaya itu susah
Proses meraih kekayaan memang tidak mudah. Biar bagaimanapun tidak ada kekayaan yang di raih secara instan. Akan tetapi, melewati masa tua tanpa kecukupan finansial juga bukan hal yang mudah.
Kalau sekarang kamu masih bisa bekerja 8 jam dalam sehari sambil ngopi dan hangout, apakah saat hari tuamu masih sanggup bekerja dengan cara yang sama ketika masih muda? Jika kamu masih berpikiran bahwa menjadi kaya itu sulit, bayangkan betapa lebih sulitnya menjadi miskin di masa tua.
Uang tidak bisa membeli kebahagiaan
Rasa bahagia memang tidak bisa di samakan dengan nominal uang. Akan tetapi, uang bisa membuat hidup terasa lebih bahagia.
Coba kita bayangkan dengan ilustrasi seperti ini. Ulang tahun pacarmu tinggal menghitung hari, tapi kamu belum punya cukup uang untuk membeli kado yang sangat ingin kamu berikan. Sedih dan kecewa sudah pasti karena tidak bisa memberikan kado sesuai harapanmu. Kamu pun mulai berangan andai saja punya cukup uang.
Kekayaan membuat hati tidak tenang
Banyak orang beranggapan bahwa kita hanya perlu uang untuk sekedar cukup bertahan hidup. Hidup bergelimang harta hanya akan membuat hidup tidak tenang karena terus-menerus memikirkan uang. Terdengar familiar?
Cara setiap orang dalam memaknai uang memang berbeda-beda. Ada yang memandang uang sebagai cerminan status sosial, ada pula yang melihatnya tak lebih dari alat pembayaran.
Artikel ini telah tayang di Idntimes.com dengan judul “5 Mindset tentang Kekayaan yang Sudah Tidak Relevan”.