Uncategorized

Nafsu Guinea Jelang Lawan Timnas Indonesia U-23: Tidak Boleh Saling Melukai, Tiket Olimpiade Paris Harga Mati

Timnas Guinea U-23. (Bola.com/Dok.Instagram Timnas Guinea)

JuraganQQ.com, Paris – Mesin Timnas Guinea U-23 mulai dipanaskan untuk babak play-off Olimpiade Paris 2024. Tim berjulukan Syli National itu sudah tancap gas demi melawan Timnas Indonesia U-23.

Timnas Guinea U-23 dan Timnas Indonesia U 23 akan saling berebut satu tiket ke Olimpiade Paris di INF Clairefontaine, Clairefontaine-en-Yvelines, Prancis, pada Kamis (9/5/2024).

“Pada 6 sampai 8 Mei 2024, kami mempunyai waktu untuk mempersiapkan diri. Selama 72 jam ini, kami tidak memiliki banyak waktu,” ujar pelatih Timnas Guinea U-23, Kaba Diawara, di akun Instagram Timnas Guinea, @feguifootofficiel, Selasa (7/5/2024).

“Pada saat yang sama, kami harus mempersiapkan mental, diri, dan memenangkan play-off ini. Kami telah menyiapkan sesuatu,” jelas Kaba Diawara.

Ungkapan Pelatih Guinea

Latihan Timnas Guinea U-23 untuk melawan Timnas Indonesia U-23. (Bola.com/Dok.Instagram Federasi Sepak Bola Guinea)

Kaba Diawara senang melihat antusiasme Ilaix Moriba dkk. Para pemain Timnas Guinea U-23 sudah tahu harus melakukan apa. Namun, ia tetap meminta untuk tidak terlalu keras di latihan.

“Yang bagus dengan anak-anak muda adalah mereka tidak banyak ternyata. Beberapa kali bahkan saya harus sedikit menahan mereka karena kita tidak boleh saling melukai,” ungkap Kaba Diawara.

“Jadi, kami sedang menyesuaikan diri dan beradaptasi. Kami harus memastikan bahwa kami siap. Sebab, tidak ada alasan lagi. Kami harus memanfaatkan semua peluang yang ada,” jelasnya.

Mental yang Berbicara

Guinea U-23 akan diperkuat oleh banyak pemain yang berkarier di Eropa, termasuk Ilaix Moriba. Paada 2019/2020, pemain berusia 21 tahun itu pernah membela Barcelona sebelum kini memperkuat Getafe.

“Kami berada dalam play-off Olimpiade Paris. Kami harus melangkah maju. Yang penting adalah kemenangan. Kami tidak mempunyai alasan lagi sekarang,” imbuh Kaba Diawara.

“Kami sedang bekerja keras. Yang penting adalah mempersiapkan mental. Karena pada pertandingan nanti, bukan lagi tentang fisik. Para pemain sudah siap. Mental akan membuat perbedaan,” tutur arsitek berusia 48 tahun itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *