JuraganQQLounge – Orang Ingin Ngeseks Disaat Suhu Dingin ? Ini 7 Fakta Ilmiahnya.
“Musim hujan, kalau gak gemuk, ya hamil.”
Pernah mendengar kalimat tersebut?
Ternyata, pandangan tersebut bukanlah hal yang aneh. Pada dasarnya, para ilmuwan pun juga mengiyakan bahwa suhu dingin memiliki korelasi erat dengan aktivitas seksual yang tinggi.
Karena di Indonesia tidak ada musim salju, maka musim hujan yang sendu dan dingin-lah yang menjadi sasarannya. Kok bisa?
Orang Ingin Ngeseks Disaat Suhu Dingin ? Ini 7 Fakta Ilmiahnya.
1. Seks menghasilkan kehangatan
Oke, yang pertama, aktivitas “panas” tersebut memang menghangatkan tubuh. Bayangkan, sedang dingin-dingin, enaknya memang berpeluk-peluk manja dengan si dia. Baiknya, hal itu wajar, lho!
Profesor psikologi di St. Francis College, Brooklyn, Marisa Cohen, Ph.D., menuliskan dalam bukunya, “From First Kiss to Forever: A Scientific Approach to Love“, bahwa adalah hal manusiawi untuk mencari kehangatan saat musim dingin. Nah, kehangatan tersebut dapat diraih lewat aktivitas seksual.
“Ketika sedang kedinginan, manusia menginginkan kehangatan dan kedekatan, dan hal tersebut bisa mengarah pada keinginan untuk bermesraan dengan yang tersayang dan berhubungan seks,” ujar Cohen.
Saat dingin, manusia cenderung mencari kehangatan. Jika pasangan tidak memberikananya, otomatis mereka merasa “dingin” (akan dijelaskan pada beberapa poin selanjutnya). Cohen mengatakan bahwa waktu bersama dengan orang lain, terutama yang tersayang, maka ada “kehangatan” tersendiri.
“Secara psikologis, kebersamaan dan rasa memiliki memberimu kehangatan,” sebut Cohen.
2. Si dia jadi terlihat lebih menarik
“Eh, kamu cantik banget deh…”
“Yang, kamu kok macho banget~”
Kata-kata manis nan gombal tersebut mungkin sering keluar saat musim dingin tiba. Dan, hal tersebut ternyata bisa dibuktikan secara ilmiah.
Menurut penelitian pada 2008 di University of Wroclaw, Polandia, yang berjudul “Men’s Attraction to Women’s Bodies Changes Seasonally“, kaum Adam terbukti melihat lekuk tubuh pasangan wanita mereka lebih menarik saat musim dingin dibandingkan musim panas.
“Lho, padahal kan biasa musim dingin pakai pakaian tebal. Di mana sisi erotisnya?”
Pertanyaan yang bagus. Penelitian tersebut mencatat bahwa justru karena terlalu sering memakai pakaian tebal, para pria langsung “senang” saat melihat pasangannya tiba-tiba menunjukkan sedikit keseksiannya.
“Buka dikit, jos!”
Hal tersebut berbeda jika dibandingkan saat musim panas, di mana baik perempuan atau laki-laki memakai pakaian yang lebih terbuka karena teriknya.
3. Nafsu berahimu sedang naik-naiknya
Akuilah, memang saat musim dingin, kamu sedikit merasa lebih terangsang daripada musim-musim lainnya. Tidak perlu malu. Kenapa? Karena hal tersebut ilmiah dan manusiawi adanya.
Ternyata, hal tersebut disebabkan oleh naiknya hormon testosteron dalam tubuh manusia. Pelajaran biologi singkat, hormon testosteron adalah hormon yang diproduksi oleh buah zakar pada pria dan indung telur pada wanita, berperan untuk membuat nafsu berahi bergolak.
Profesor psikologi di Georgia State University, James M. Dabbs, mengatakan pada penelitiannya pada 1990 yang berjudul “Age and Seasonal Variation in Serum Testosterone Concentration Among Men” bahwa kadar hormon testosteron pada kaum Adam sedang naik-naiknya pada bulan Desember yang dingin.
Semakin tinggi hormonnya, semakin tinggi nafsu berahimu. Tetapi, mengapa kadar testosteron bisa tinggi saat musim dingin?
Mendukung pernyataan Dabbs, para peneliti di University of California memaparkan pada 2004 lewat penelitian berjudul “Could seasonal variation in testosterone levels in men be related to sleep?” bahwa naiknya kadar testosteron pada musim dingin berkaitan dengan peralihan musim dan berubahnya pola tidur.
4. Lebih haus perhatian dan rentan depresi
Sedihnya, saat musim dingin, keadaan psikologis manusia menjadi rentan terhadap depresi dan kesedihan. Lagi-lagi, hal tersebut bersifat ilmiah. Saat musim panas, tubuh manusia lebih giat memproduksi hormon serotonin, hormon neurotransmitter yang berhubungan dengan tingkat kesenangan manusia. Berbeda halnya saat musim dingin, di mana hari terasa berjalan lebih cepat.
Para peneliti dari Baker Heart Research Institute, Australia, memaparkan dalam penelitiannya pada 2002 berjudul “Effect of sunlight and season on serotonin turnover in the brain” bahwa tubuh manusia memproduksi lebih sedikit hormon serotonin dalam keadaan cahaya matahari minim. Psikolog dan pemilik blog Sex and Psychology asal Amerika Serikat, Dr. Justin Lehmiller, mengiyakan hal tersebut.
“Otak manusia cenderung memproduksi lebih sedikit serotonin karena berkurangnya paparan sinar matahari. Hal ini diperkirakan berkontribusi besar pada perasaan kesepian dan depresi di musim dingin,” papar Lehmiller.
Lehmiller pernyataannya bahwa untuk mencegah depresi dan kesepian, individu merasa terdorong untuk lebih mesra dengan pasangannya.
5. November dan Desember adalah bulan yang ceria, pas untuk seks
Selain faktor biologis, ternyata apa yang kita lihat saat musim dingin pun juga ikut memengaruhi aktivitas seksual kita. Cohen memaparkan bahwa saat Desember (yang erat dengan Hari Natal dan Tahun Baru), banyak iklan-iklan yang secara gambalang memberikan pesan untuk lebih mesra lagi di penghujung tahun.
Pernahkah kamu merasa banyak pasangan yang tiba-tiba tukar cincin menjelang akhir tahun? Jika iya, kamu tidak sendirian! Mengingat tahun Desember erat dengan akhir tahun, banyak orang yang memutuskan untuk melamar pasangannya. Cohen mengatakan hal tersebut secara tidak langsung membuatmu ingin cepat-cepat punya gandengan juga
Dilansir dari situs WeddingWire, 33 persen lamaran terjadi di antara bulan November dan Desember. Sementara Kementerian Perdagangan AS mengatakan bahwa pengrajin berlian mendapatkan 36 persen keuntungan tahunannya pada bulan-bulan tersebut.
Selain itu, Dr. Lehmiller mengatakan bahwa karena bulan Desember juga bulan libur panjang, orang-orang berpikir untuk meluangkannya bersama pasangan.
“Salah satu alasan kita lebih mungkin melakukan hubungan seks di bulan Desember adalah karena banyak dari kita tengah menikmati liburan dari pekerjaan dan sekolah/kuliah. Dengan kata lain, kita tidak merasa terbebani,” ujar Lehmiller.
Bagaimana menurutmu? Apakah bagimu musim hujan yang dingin adalah saat yang tepat untuk bermesraan dan bermanja-manja dengan pasangan? Yang masih single, jangan berkecil hati! Semoga tahun ini kamu segera ganti status menjadi “taken“.
Baca Juga : Terjadi Pada Tubuh Saat Menonton Film Horor