ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ BERITA KESEHATAN BERITA UNIK BERITA VIRAL CAPSA SUSUN DOMINOQQ INFO KEMENANGAN LIFESTYLE PERANG BACCARAT POKER SAKONG TIPS & TRICK Uncategorized

Penyakit Kuning

Diagnosis Penyakit Kuning ...

JURAGANQQ — Penyakit kuning atau jaundice (ikterus) adalah kondisi ketika terjadi perubahan warna kekuningan pada kulit, bagian putih mata, dan membran mukosa.

Kondisi ini ini terjadi akibat peningkatan kadar bilirubin dalam sirkulasi darah dan dapat terjadi pada segala usia. Baik pada orang dewasa maupun pada bayi dan anak-anak. 

Apa itu Penyakit Kuning?

Pada bayi, jaundice merupakan perubahan warna kuning pada kulit dan mata bayi yang baru lahir.

Penyakit kuning bayi terjadi karena darah bayi mengandung kelebihan bilirubin atau pigmen kuning sel darah merah.

Adapun penyakit kuning pada bayi merupakan kondisi umum. Terutama pada bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 38 minggu atau bayi prematur.

Penyakit ini biasanya terjadi karena hati bayi belum cukup matang untuk membuang bilirubin dalam aliran darah.

Pada beberapa bayi, penyakit yang mendasari dapat menyebabkan bayi kuning.

Sebagian besar bayi yang lahir antara usia kehamilan 35 minggu dan cukup bulan tidak memerlukan pengobatan untuk penyakit ini.

Pada kasus yang jarang, kadar bilirubin darah yang sangat tinggi dapat membuat bayi baru lahir berisiko mengalami sejumlah masalah serius.

Salah satunya adalah kerusakan otak, terutama dengan adanya faktor risiko tertentu untuk gejala yang parah.

Sementara pada orang dewasa, kondisi ini mengindikasikan suatu penyakit.

Karena itu, pemeriksaan ke dokter perlu kamu lakukan untuk memastikan penyebab yang mendasarinya.

Jenis Penyakit Kuning

Ada tiga jenis utama penyakit kuning yang perlu kamu ketahui, yaitu:

  • Prehepatik. Kondisi ini terjadi sebelum hati memproses limbah dan menghasilkan kadar bilirubin tak terkonjugasi yang tinggi.
  • Hepatik. Kondisi ini terjadi dalam organ hati dan menghasilkan kadar bilirubin terkonjugasi dan tak terkonjugasi yang tinggi.
  • Posthepatik. Kondisi ini terjadi setelah hati memproses limbah dan menghasilkan kadar bilirubin terkonjugasi yang tinggi. 

Penyebab Penyakit Kuning

Penyebab terjadinya jaundice bervariasi berdasarkan jenisnya, yaitu: 

1. Prehepatik

Ada sejumlah faktor yang dapat menjadi penyebab penyakit kuning prehepatik, yaitu: 

  • Masalah bilirubin. Peningkatan bilirubin akibat pemecahan sel darah merah berlebihan di dalam pembuluh darah dapat memicu terjadinya jaundice prehepatik pada anak bayi.
  • Thalasemia. Suatu kondisi kelainan darah ketika sel darah merah yang terbentuk tidak sempurna, sehingga mudah hancur.
  • Penyakit sel darah bulan sabit. Kondisi ini bisa terdeteksi dengan kelainan ketika bentuk keping darah. Seharusnya berbentuk bulan justru memiliki bentuk yang menyerupai bulan sabit. Hal itu berdampak pada kinerja sel darah merah yang tidak sempurna.
  • Malaria. Kondisi ini bisa terlihat dari adanya demam akut akibat infeksi parasit Plasmodium, yang menular ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi.

2. Hepatik

  • Infeksi virus. Contohnya seperti hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, dan infeksi virus Epstein-Barr.
  • Konsumsi alkohol berlebihan. Terjadinya penyakit sirosis pada hepar atau berubahnya struktur hepar menjadi keras dan sudah tidak bisa berfungsi secara normal.
  • Kanker. Merupakan sebuah keganasan pada hepar.

3. Posthepatik

  • Batu empedu. Adanya batu empedu yang menyumbat saluran empedu menyebabkan bilirubin yang tubuh produksi terperangkap dalam kantung empedu dan tidak dapat keluar.
  • Pankreatitis. Kondisi ini merupakan infeksi atau peradangan pada pankreas.
  • Kondisi lainnya. Adanya infeksi atau radang pada kantung empedu serta kanker kantung empedu dapat memicu terjadinya penyakit ini. 

Sementara itu, jika dibedakan berdasarkan golongan usia, berikut adalah perbedaan penyebab penyakit ini pada bayi dan orang dewasa: 

1. Penyebab Jaundice pada Bayi

Bayi yang berisiko paling tinggi terkena penyakit ini pada bayi baru lahir adalah:

  • Bayi prematur (bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu)
  • Tidak mendapat cukup ASI atau susu formula, baik karena sulit menyusu atau karena ASI ibunya belum keluar. 
  • Golongan darahnya tidak sesuai dengan golongan darah ibunya.Sebab, kondisi ini dapat mengembangkan penumpukan antibodi yang dapat menghancurkan sel darah merahnya dan menyebabkan peningkatan kadar bilirubin secara tiba-tiba.
  • Penyebab lain meliputi memar saat lahir atau pendarahan internal lainnya, masalah hati hingga kelainan pada sel darah merah bayi. 

2. Penyebab Jaundice pada Orang Dewasa

Penyakit ini jarang terjadi pada orang dewasa, tetapi seseorang bisa mendapatkannya karena berbagai alasan, meliputi: 

  • Mengidap hepatitis. Sebagian besar waktu, infeksi ini terjadi akibat virus dan bisa bersifat kronis (berkepanjangan) maupun akut (cepat). Obat-obatan atau gangguan autoimun dapat menyebabkan hepatitis. 
  • Penyakit liver terkait alkohol.  Konsumsi alkohol dapat merusak hati dan memicu penyakit seperti hepatitis alkoholik atau sirosis alkoholik. 
  • Kanker pankreas. Kondisi Ini adalah kanker yang dapat menyumbat saluran empedu, menyebabkan penyakit kuning.

Faktor Risiko

Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko jaundice. Berikut ini beberapa di antaranya:

  • Hepatitis. Seiring berjalannya waktu pengidap akan mengalami kerusakan hati yang berujung pada jaundice. 
  • Golongan darah. Jika golongan darah ibu berbeda dengan bayinya, bayi mungkin telah menerima antibodi melalui plasenta yang menyebabkan kerusakan sel darah merah yang sangat cepat.
  • Penyakit hati terkait konsumsi alkohol. Konsumsi alkohol jangka panjang dan berlebihan dapat merusak hati. Tanpa perawatan yang tepat, penyakit hati terkait konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko jaundice. 
  • Kelahiran prematur. Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 38 minggu mungkin tidak dapat memproses bilirubin secepat bayi cukup bulan. Bayi prematur juga mungkin menyusu lebih sedikit dan buang air besar lebih sedikit, sehingga lebih sedikit bilirubin yang dikeluarkan melalui tinja.
  • Saluran empedu yang tersumbat. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh sumbatan batu empedu, kanker, atau penyakit hati yang langka.
  • Kanker pankreas. Jaringan abnormal dapat menyumbat saluran empedu dan menyebabkan jaundice.
  • Obat-obatan tertentu. Konsumsi acetaminophen, penisilin, pil KB, dan steroid memiliki kaitan erat dengan peningkatan risiko penyakit hati yang berujung pada jaundice.

Gejala Penyakit Kuning

Secara umum, penyakit kuning pada bayi dapat terdeteksi dari kulit dan mata menguning dan lapisan dalam mulut atau hidung yang menguning.

Namun, orang dewasa mungkin tidak memiliki gejala penyakit kuning, dan kondisi tersebut dapat terdeteksi secara tanpa sengaja. 

Tingkat keparahan gejala tergantung pada penyebab yang mendasari dan seberapa cepat atau lambat penyakit berkembang.

Jika orang dewasa mengidap penyakit kuning jangka pendek (biasanya akibat infeksi), berikut adalah beberapa gejala yang mungkin muncul:

  • Demam.
  • Panas dingin.
  • Sakit perut.
  • Gejala seperti flu.
  • Perubahan warna kulit.
  • Urin berwarna gelap dan/atau feses berwarna tanah liat.

Jika penyebab penyakit kuning bukan karena infeksi, pengidapnya mungkin mengalami gejala seperti penurunan berat badan atau kulit gatal (pruritus).

Namun, ketika penyebab dari penyakit ini merupakan kanker pankreas atau saluran empedu, gejala yang paling umum adalah nyeri perut. 

Terkadang, pengidapnya juga mungkin mengalami penyakit kuning yang terjadi dengan penyakit hati jika mengidap:

  • Hepatitis kronis atau radang hati.
  • Pyoderma gangrenosum (sejenis penyakit kulit).
  • Hepatitis akut A, B atau C.
  • Polyarthralgias (radang sendi).
kuning

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *