BERITA KESEHATAN BERITA VIRAL LIFESTYLE

Perbedaan* Cuddling dan Petting: Praktik, Manfaat, dan Risikonya

JURAGANQQ LOUNGE – Perbedaan* Cuddling dan Petting Kosa kata gaul kini makin berkembang. Hal tersebut memunculkan istilah-istilah baru, bahkan ada yang menjurus ke keintiman. Misalnya, cuddling dan petting. Keduanya kerap d ianggap sama karena masing-masing melibatkan kontak fisik, padahal sebenarnya tidak, lho.

Apa itu cuddling?

Perbedaan*

Jika di terjemahkan langsung dari bahasa Inggris, cuddle atau cuddling d iartikan sebagai berpelukan atau bercengkrama. Namun, perlu di garisbawahi bahwa dalam praktiknya cuddlinglebih ke berpelukan manja atau bermesraan dengan pasangan.

Cuddle gak selalu mengarah ke aktivitas seksual. Meski demikian, beberapa pihak kerap menggunakan cuddle sebagai modus untuk mengajak atau memulai keintiman. Di sisi lain, cuddle juga kerap d ijadikan sebagai momen bersama pasangan setelah bercinta.

Manfaat dan risiko cuddling

Perbedaan*

Peluk-pelukan manja alias cuddling memiliki banyak manfaat, lho. D ilansir WebMD, cuddling dengan orang terkasih dapat melepaskan hormon oksitosi serta meredakan hormon kortisol. Jika di gabungkan, dapat menimbulkan manfaat berikut:

  • Meredakan stres
  • Meningkatkan rasa bahagia
  • Meredakan nyeri
  • Membantu tidur lebih nyenyak
  • Meningkatkan keintiman.

Apa itu petting?

Petting atau dry humping merupakan istilah yang mengacu pada kontak fisik intim antara dua individu. Tindakan ini di lakukan dalam konteks romantis atau seksual sehingga menjadikannya sebagai perbedaan* cuddling dan petting.

Petting melibatkan sentuhan, belaian, atau gesekan. Hal ini terkadang pun di lakukan di area sensitif tanpa penetrasi sebenarnya.

Fokus utama dari petting memang rangsangan sensual. Nah, terkait seberapa jauh tindakan petting di lakukan, bisa berbeda tergantung pada preferensi pribadi.

Manfaat dan risiko petting

Petting bisa jadi hal menyenangkan bagi pasangan, tentu saja jika kedua belah pihak concern untuk melakukannya. Bukan hanya remaja, siapa saja bisa melakukan petting. Pasalnya, aktivitas ini juga dapat menjadi permulaan atau foreplay sebelum seks penetrasi. 

Oleh karena tujuannya menjurus ke aktivitas seksual, tindakan ini juga membantu mengetahui titik rangsangmu dan pasangan. Petting jadi pilihan ketika pasangan mungkin ingin merasakan rangsangan sensual tanpa melibatkan penetrasi yang berisiko terhadap penyakit menular seksual.

Meski demikian, petting tidak sepenuhnya menghindarkan pasangan dari PMS, ya. Jika aktivitas seksual ini di lakukan skin to skin atau melibatkan oral, maka risiko tersebut tetap ada, melansir Net Doctor. JURAGANQQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *