JURAGANQQLOUNGE Sebuah artikel ilmiah yang ditulis oleh 3 peneliti dari Kobe University terbit dalam jurnal Phytotaxa pada bulan Februari kemarin. Artikel tersebut memuat hasil temuan spesies tumbuhan Thismia kobensis yang selama ini dianggap sudah punah.
1. Sejarah pertama kali ditemukan sampai dianggap punah
Menurut publikasi di jurnal Phytotaxa tahun 2018 oleh Kenji Suetsugu dkk., Thismia kobensis yang pertama kali diidentifikasi adalah satu individu dari hutan di Kobe pada 10 Juni 1992. Kemudian selama dilakukan survei dari tahun 1992 hingga 1999 tumbuhan lentera peri ini tidak lagi ditemukan individu lainnya.
2. Ditemukan kembali 30 km dari Kobe
Secara tidak terduga pada bulan Juni 2021 Thismia kobensis ditemukan oleh Kohei Yamana dari Kobe University. Penemuan tersebut dijumpai saat survei lapangan di area vegetasi tumbuhan konifer yang jaraknya 30 km dari Kobe yaitu di Kota Sanda, Jepang. Setelah dilakukan uji DNA dan berbagai analisis untuk mengidentifikasi penemuan tersebut akhirnya pada 27 Februari 2023 penemuan kembali tumbuhan lentera peri ini terpublikasi.
3. Wujud tumbuhan lentera peri
Tumbuhan lentera peri adalah makhluk hidup berukuran kurang dari 1 cm yang muncul dari tanah dalam bentuk bunga dan tampak seperti lentera mini berwarna kuning dan putih berbulu-bulu. Bunga tumbuhan ini muncul secara soliter yang artinya hanya tumbuh satu bunga dalam satu tumbuhan. T. kobensis adalah tumbuhan berbunga yang tidak menghasilkan nektar.
Warna tumbuhan lentera peri cerah dan kontras dengan permukaan tanah serta kadang tertutup oleh serasah dedaunan. Ukuran yang kecil dan warna yang cerah itulah kemudian menjadi alasan penamaannya sebagai ‘tumbuhan lentera peri’. Tidak jarang karena penampakannya, Thismia kobensis dan spesies Thismia lainnya dikira sebagai jamur.
4. Cara hidup tumbuhan lentera peri
Thismia kobensis tidak mempunyai klorofil. Tumbuhan ini mendapatkan energi dari proses mycoheterotrophy yaitu mencuri nutrisi dari jamur-jamur di sekitar akarnya. Oleh karena hidupnya harus bergantung dari aktivitas jamur, peneliti menyatakan bahwa sebagian besar tumbuhan mycoheterotrophic seperti Thismia kobensis ini sangat sensitif terhadap gangguan lingkungan dan membuatnya langka serta terancam punah.
5. Status konservasi
Thismia kobensis saat ini belum ada dalam daftar IUCN Red List. Namun, menurut peneliti melalui jurnal Phytotaxa menyatakan T. kobensis sebagai spesies sangat terancam punah berdasarkan 4 kategori dan kriteria IUCN Red List. Spesies Thismia kobensis yang saat ini masih tersisa adalah populasi dengan jumlah kurang dari 20 individu di area yang tak lebih dari 20 meter persegi.