JURAGANQQ LOUNGE – Real Madrid mendapat kabar kurang sedap jelang menjamu RB Leipzig pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions musim 2023/24, Kamis (7/3/2024) dini hari WIB. Itu karena mereka kembali di hantui wasit kontroversial. Real Madrid Di hantui
Pada laga sebelumnya, Madrid di bikin kesal dengan keputusan konyol wasit Jesus Gil Manzano, saat bersua Valencia, Minggu (3/3/2024). Mereka gagal menang, karena Manzano meniup peluit panjang beberapa detik sebelum Jude Bellingham mencetak gol.
Sialnya, saat melawan Leipzig, Madrid justru di hantui wasit kontroversial lagi. Siapa wasit tersebut?
1. Wasit kontroversial Italia masuk dalam perangkat pertandingan
Selebrasi Vinicius Junior usai membobol gawang Valencia, Minggu (3/3/2024). (LaLiga).
Wasit tersebut adalah Marco di Bello, yang cukup kontroversial di Italia. Di Bello pun masih menjadi buah bibir, karena di anggap melakukan banyak kesalahan saat memimpin duel Lazio kontra AC Milan pada akhir pekan lalu.
Dalam laga tersebut Di Bello begitu enteng mengeluarkan kartu merah. Dia mengusir tiga pemain Lazio dari lapangan, yakni Luca Pellegrini, Adam Marusic dan Matteo Guendouzi.
Baca Juga: Insiden Horor dan Kontroversial Warnai Valencia vs Real Madrid
2. Di Bello lagi di sanksi FIGC
website resmi FIGC
Beruntung, Di Bello tidak menjadi wasit utama. Wasit asal Italia itu hanya masuk dalam perangkat pertandingan, sebagai wasit cadangan.
Namun, keputusan UEFA menugaskan Di Bello tetap dipertanyakan. Sebab, Di Bello tengah disanksi Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) selama sebulan atas kontroversinya di laga Lazio kontra Milan.
Baca Juga: Saat 2 Juara Dunia Jumpa di UEFA Nations League
3. Sanksi kedua untuk Di Bello
Potret laga Valencia vs Real Madrid yang berakhir imbang 2-2, Minggu (3/3/2024). (LaLiga).
Di Bello bisa saja memimpin laga Madrid kontra Leipzig andai Davide Massa selaku wasit utama tidak dalam kondisi fit. Real Madrid Di hantui
Andai itu terjadi, Madrid harap-harap cemas. Sebab, Di Bello cukup kontroversial. Bahkan, dalam karier wasitnya, Di Bello sudah disanksi FIGC dua kali.