BERITA KESEHATAN LIFESTYLE

“Rokok Elektrik” Dan Faktanya Perlu Anda Ketahui

JURAGANQQ LOUNGE – “Rokok Elektrik” atau Vape saat ini makin populer khususnya di kalangan anak muda. Pasalnya Vape ini di anggap sebagai pengganti dari kebiasaan rokok yang berada pada umumnya.

Ada yang menganggap bahwa uap yang di hasilkan adalah uap air, sehingga tidak berbahaya. Selain itu juga di sebut lebih aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan daripada rokok konvenional. Benarkan demikian? berikut penjelasannya.

1. “Rokok Elektrik” bukan pengganti paling baik

Rokok Elektrik

Rokok elektrik di percaya beberapa orang menjadi alternatif yang dapat membantu berhenti merokok. Berdasarkan penjelasan American Heart Association, klaim tersebut masih memerlukan bukti penelitian lebih lanjut untuk memastikan bahwa ini efektif untuk menghentikan kebiasaan merokok. 

Di lansir American Lung Association, The Food and Drug Administration (FDA) masih belum menemukan keamanan dan keefektifan ro dalam membantu seseorang untuk berhenti merokok. Di jelaskan pula bahwa itu juga merupakan produk tembakau, sama seperti rokok konvensional.

2. “Rokok Elektrik” Membeuat Kecanduan

Rokok Elelktrik

Nikotin yang terkandung dalam roko konvensional dapat menyebabkan kecanduan. Zat nikotin ini juga terkandung dalam vape.

Efek nikotin yang telah di teliti, di antaranya:

  • Nikotin merupakan zat yang sangat adiktif.
  • beracun bagi perkembangan janin.
  • Nikotin berbahaya bagi kesehatan ibu hamil dan perkembangan bayinya.
  • Nikotin sangat berbahaya bagi remaja dan dewasa muda karena dapat mengganggu perkembangan otak.

Bahkan, di jelaskan pada laman CDC, beberapa produk rokok elektronik yang di pasarkan dengan klaim tidak mengandung nikotin ternyata tetap mengandung nikotin.

3. Berpotensi Berbehaya Untuk Kesehatan Jantung dan Paru-paru

Paru paru

Nikotin adalah zat kimia yang beracun. Nikotin dapat meningkatkan tekanan dan emmavu adrenalin. kondisi ini berkaitan denagn peningkatan detak jantung dan meningkatakan resiko serngna jantung. (Johns Hopkins).

Menambahkan keterangan American Lung Association, selain nikotin, Re juga menghasilkan bahan kimia seperti akrolein, asetaldehid, dan formaldehid. Berbagai kandungan aldehid tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit paru-paru dan penyakit jantung. Sementara itu, kandungan akrolein dapat menyebabkan cedera paru-paru akut. DOMINO GAPLE :

4. Rokok Elektrik Tetap Tidak Aman

Banyak orang yang mengira bahwa menggunakan vape jauh ebih aman daripada rokok konvensional. Meskipun bahan yang di kandung Re tidak mencakup semua bahannya berbahaya pada rokok knvensional, tetap saja itu tidak aman dan masih berbahaya. (American Heart Association).

Di jelaskan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), cairan pada Re yang dipanaskan akan menghasilkan aerosol. Biasanya, cairan pada Re ini mengandung zat nikotin. Nikotin merupakan zat kimia yang juga terkandung pada rokok konvensional. Selain nikotin, cairan rokok elektrik juga mengandung zat perasa dan zat kimia lain yang di gunakan untuk menghasilkan aerosol. 

5. Dapat Menyebabkan Cedera

CDC mencatat Re di laporkan menyebabkan cedera yang tidak di inginkan. Cedera di sebabkan baterai “rokok elektrik” yang rusak menyebabkan ledakan dan kebakaran, beberapa di antaranya mengalami cedera serius. Sebagian besar ledakan terjadi saat baterai sedang di isi.

Selain itu, paparan nikotin akut juga berbahaya bagi kesehatan. Terdapat laporan bahwa anak-anak dan orang dewasa mengalami keracunan nikotin akibat menelan atau menghirup cairan serta cairan yang terserap melalui kulit atau mata. GAPLE :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *