Rumah tidak berpagar banyak di Amerika Serikat, Kok Bisa? Simak jawabannya dibawah ini. Berita JuraganQQ
Jawaban 1
Dijawab di Quora Indonesia oleh Nur Khoiri:
Di Indonesia juga banyak rumah tidak berpagar. Biasanya kalau developer bilang townhouse atau cluster, itu tanpa pagar. Seperi perumahan di kawasan Cibubur ini.
Mungkin alasan pengembang di pinggiran Chicago tidak jauh beda dengan di Cibubur dengan design Rumah Tidak Berpagar.
Pagar itu banyak mudharatnya daripada manfaat. Manfaat pagar itu cuma 1: keamanan. Kalau sudah merasa aman, kenapa harus pakai pagar.
Mudharatnya pagar:
- Tetangga jadi jauh.
Di wilayah pinggiran Jakarta, banyak permukiman yg penduduknya elu-elu gua-gua. Bukan niatnya jelek, tapi memang jarang berhubungan. Jadwal kerja beda, kegiatan sosial beda, belanjanya beda, dan seterusnya.
Ketemu paling cuma senyum, karena jarang berinteraksi.
Teman yg tinggal di kawasan seperti ini–dan berpagar–pernah mengeluhkan suasanya yg sepi kompleksnya.
Tapi kalau tidak berpagar, kita DIPAKSA berinteraksi. Kita tidak bisa sembunyi di belakang pagar.
Saat ngoprek taman atau mobil, tetangga lewat akan menyapa.
Pas panen mangga, kita bagiin tetangga. Saat tetangga punya anak kucing lucu-lucu kucingnya dibagiin kita.
- Lebih cantik
Ekstrimnya, buat apa percantik rumah kalau akhirnya ketutup pagar juga?
- Kalau di Amerika, konon kawasan tanpa pagar lebih mahal rumahnya. Dianggap lebih aman dari wilayah pakai pagar.
- Untuk keamanan, kalau di Indonesia biasanya kompleks tanpa pagar, punya gerbang dengan sekuriti ketat. Tamu tinggal KTP dll.
- Di Eropa/Amerika setahu saya ada perda soal pagar ini. Dari boleh tidaknya, ukuran, tinggi, bahan, sampai kalau pagar.membatasi kita dengan rumah tetangga, pemeliharaan tanggung jawab siapa.
- Tak cuma pagar, teman di Jerman cerita, warna rumah juga sudah ditentukan. Tidak boleh ini atau itu, biar kompleks adem suasananya, tidak ada yg mencolok sendirian.
Jawaban 2
Dijawab di Quora Indonesia oleh Marsya Asya:
Saya lama tinggal di USA, alasannya karena safety mereka lumayan terjamin. Karena:
- Gap/perbedaan ekonomi tidak terlalu parah sprti di Indonesia. Disana rata2 org ekonominya menengah ke atas.
Kalau ada pun geladangan masih punya mobil, trus ada fasilitas rumah singgah utk gelandangan, bahkan ada fasilitas bantuan pemerintah per bulan cair TUNAI bagi yg memerlukan. Contoh: single mom berumur di bawah 30 tahun yg kerja sendiri, dikasih bantuan tuh sama pemerintah USA. Tanpa potongan per bulan, TUNAI! Malahan, si single mom itu yg merasa malu minta bantuan. Mereka biasa pengen mandiri dgn kerja di McDonald as a basic server.
So, mereka gak perlu nyuri ke rumah org seperti di Indonesia. GOSH! PEMERINTAHNYA BERTANGGUNG JAWAB SEKALI YA SAMA SEMUA RAKYATNYA.
BUAT ORG AS, KESETARAAN dlm segala hal adalah yg plg penting, khususnya di bidang ekonomi.
- Mobil dimiliki semua orang. Bahkan gelandangan pun punya mobil. Mobil murah bgt shay, sprti sepeda motor bekas di Indonesia. So, tak perlu tanpa pagar dan bagasi mobil, mobil diparkir di depan rumah tanpa pagar saja, toh gak ada yg bakal mencuri. Kita ngomongin warga mayoritas US ya, kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Beda kasus ya dgn billionaire kayak Larry Page, Jay Leno, dll yg memang suka koleksi supercar sprti vintage Mustang, Porsche, Lambo dll. Nah, kalo ini sih rumah mereka juga udah super mewah ya, apalagi garasi mereka dibuat selebar dan senyaman mungkin.
- Rumah di US didesain harus sama di setiap komplek. Tidak ada rumah No.1 yang 4 tingkat dan super mewah, sedangkan tetangganya dgn rumah No.2 masih bermaterial papan kayu. NO WAY!
Kecuali di komplek mewah ya, sprti di Beverly Hills punya seleb2 dan jutawan2.
Intinya, KESETARAAN dlm semua hal, termasuk ekonomi inilah yg berjalan jauh lbh baik dr Indonesia. So, no need pagar utk rumah2 mereka.