Sejarah Unik PopCorn.
Tetapi, lebih dari itu, pemilik sirkus menyadari bahwa mereka bisa mendapat keuntungan jika menjual tiket penonton dan makanan ringan untuk pertunjukan, yang, secara alami, menyebabkan peningkatan laba.
JuraganQQ Lounge– Popcorn telah menjadi cemilan yang identik saat di bioskop sejak beberapa waktu silam, tapi kebanyakan orang tidak tahu alasan dibaliknya.
Jauh sebelumnya, popcorn diketahui telah menjadi cemilan bagi pengunjung yang datang menonton sirkus. Ini merupakan taktik baru kala itu untuk mempertahankan mood penonton yang datang.
Dengan memanfaatkan popularitas popcorn, pemilik sirkus membentuk preseden penting, yakni makanan ringan dan pertunjukan. Inilah yang menjadi alasan mengapa popcorn identik dengan bioskop.
Camilan Rakyat Jelata
Industri bioskop mulai menunjukkan eksistensinya ketika para pemilik theater mulai mengelola usahanya, dan tidak lagi hanya terpaku pada pertunjukkan drama di atas panggung.
Para pemilik teater juga ingin memastikan bahwa produksi sinematik sama bagusnya dengan teater. Selama bertahun-tahun, teater memiliki karpet, panggung, dan tirai, di mana membuatnya menjadi tempat yang berkelas.
Hingga momen ini, popcorn belum dianggap sebagai camilan yang identik dengan bioskop. Alasannya adalah karena camilan jagung ini kerap diasosiasikan dengan hiburan rakyat jelata.
Pengaruh Depresi Besar
Keadaan depresi dan kebutuhan ekonomi memaksa pengusaha bioskop untuk menurunkan standar kemewahannya, guna menarik pelanggan dan membuat roda bisnis terus berjalan.
Konsep bioskop pun diubah menjadi lebih sederhana, Dan karena popcorn identik dengan camilan untuk hiburan rakyat, maka dengan ragu-ragu, pengusaha bioskop mulai memasukkannya sebagai elemen pendukung.
Beberapa khawatir jika popcorn akan mengganggu suara film. Tetapi, kemudian menemukan fakta bahwa, dengan menaikkan volume film, maka suaranya dapat melampaui kunyahan si camilan jagung.
Dengan harga sepuluh sen, popcorn menjadi barang mewah yang terjangkau oleh masyarakat luas yang dilanda Depresi Besar.
Sehingga tren itu terus berkembang hingga saat ini, dan bahkan sulit dilepaskan dari industri bioskop.
Sumber: JuraganQQ
