Serangan Hewan Bisa Memengaruhi Kondisi Psikologis
BERITA KESEHATAN

Serangan Hewan Bisa Memengaruhi Kondisi Psikologis

JuraganQQlounge – 7 Serangan Hewan Ini Bisa Memengaruhi Kondisi Psikologis, Hati-hati!

Serangan hewan apa yang saat ini paling kamu takuti? Apakah ular, buaya, hiu, atau harimau? Serangan dari predator tersebut memang mematikan dan dapat mengakibatkan luka yang fatal.

Akan tetapi tahukah kamu bahwa ada sejumlah hewan yang serangannya dapat mengakibatkan kita mengalami gangguan psikologis? Mereka memiliki racun dan parasit yang langsung memengaruhi sistem saraf dan otak kita.

Hewan apa sajakah yang dimaksud? Siap-siap terkejut, simak ulasannya berikut ini!

7 Serangan Hewan Ini Bisa Memengaruhi Kondisi Psikologis, Hati-hati!

1. Kucing dapat membawa parasit Toxoplasma gondii

Sudah menemani manusia selama 4 ribu tahun, kucing dikenal sebagai hewan yang bisa menurunkan tingkat stres kita. Itulah kenapa banyak orang yang memeliharanya dengan harapan mereka tidak lagi merasa kesepian.

Akan tetapi, kucing yang tidak sehat dapat membawa parasit bernama Toxoplasma gondii. Ia dapat menyebabkan penyakit bernama toksoplasma. Tak hanya menyerang fisik, ternyata parasit tersebut juga memengaruhi cara kerja otak kita.

Penelitian dari European Journal of Microbiology and Immunology 2016 mengatakan bahwa T. gondii memiliki keterkaitan dengan gangguan psikologis seperti skizofrenia, depresi, autisme, dan bipolar. Para ahli menyebutnya sebagai infeksi tersembunyi karena kasus tersebut tidak terjadi pada semua pasien.

2. Gigitan semut peluru dapat menyebabkan halusinasi

Berhabitat di Amerika Selatan, semut peluru adalah salah satu spesies semut terbesar di dunia. Ukuran tubuhnya dapat mencapai 2,5 cm. Selain dikenal dengan ukurannya, semut peluru juga terkenal akan sengatannya yang luar biasa menyakitkan. 

“Kamu akan mulai gemetar dan berkeringat. Sengatannya memengaruhi seluruh tubuhmu. Detak jantungmu akan naik dan jika kamu menerima beberapa sengatan, kamu akan pingsan. Tak ada lagi yang kamu rasakan selain rasa sakit setidaknya selama tiga hingga empat jam,” ujar Steve Backshall, seorang penjelajah kepada BBC.

Dilansir dari Real Clear Science, semut peluru akan mengeluarkan racun bernama neurotoxin. Cairan tersebut dapat menimbulkan halusinasi dan kelumpuhan. Setelah rasa sakit hilang, korban akan merasa sangat bugar. Ini karena toksin tersebut merangsang keluarnya hormon adrenalin.

3. Rabies yang ditularkan anjing dapat membuat kita jadi agresif

Rabies adalah penyakit yang sangat jarang terjadi tetapi bisa menjadi sangat fatal mengingat virus akan menyerang sistem saraf dan otak. Virus rabies biasanya dibawa oleh kucing, kelelawar, rakun, sigung, dan yang paling umum adalah anjing.

Gejala rabies meliputi sakit kepala, demam tinggi, insomnia, dan sulit menelan. Namun gejala fisik tersebut tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan pengaruhnya pada psikologis. Dilansir dari World Health Organization, rabies dapat membuat penderitanya agresif, mudah marah, halusinasi, dan paranoid. 

Pada sebagian pasien, gejala mental dapat berlangsung bertahun-tahun sebelum akhirnya meninggal. Ini dapat terjadi karena virus dapat menyebabkan atrofi otak atau menyusutnya organ tersebut karena sel otak hilang perlahan-lahan.

4. Lalat tsetse dapat menyebabkan psikosis

Lalat tsetse dapat menyebabkan penyakit yang dinamakan African Trypanosomiasis atau sleeping sickness. Data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa 95 persen kasus terjadi di Uganda, Tanzania, Malawi, dan Zambia. 

Gigitan lalat tsetse terasa sakit dan akan menjadi kemerahan. Gejala yang mengikutinya adalah demam, sakit kepala luar biasa, kelelahan, membengkaknya kelenjar getah bening, dan sakit otot. Selain itu, pasien juga akan merasa kebingungan, halusinasi, psikosis (sulit membedakan kenyataan dan imajinasi), dan terjadinya perubahan kepribadian. 

5. Kutu yang membawa parasit dapat menyebabkan penyakit lyme

Penyakit lyme disebabkan oleh bakteri parasit bernama Borrelia burgdorferi dan Borrelia mayonii. Keduanya dapat menyerang manusia karena dibawa oleh kutu. Sebenarnya, jika ditangani dengan baik, penyakit lyme dapat sembuh dalam beberapa minggu. Akan tetapi ia dapat berakibat fatal jika dibiarkan.

Pada tahap awal, penyakit ini memiliki gejala yang menyerupai flu. Konsumsi antibiotik dapat menyembuhkannya. Namun jika infeksi tak tertangani, penyakit memasuki tahap selanjutnya, di mana bakteri menyerang otak. Pasien akan mengalami brain fog yang membuat mereka sulit berkonsentrasi, mudah lupa, dan sulit berbicara dengan orang lain.

6. Sengatan black widow menyerang sistem saraf

Black widow adalah jenis laba-laba yang memiliki ciri-ciri berwarna hitam, tubuh gendut, dan terdapat tanda merah di perutnya. Sebenarnya laba-laba itu tidak agresif dan hanya menyengat ketika merasa terancam. Akibatnya juga tidak terlalu fatal tetapi ia masih bisa menyebabkan gejala yang tidak nyaman. 

Dilansir dari WebMDblack widow memproduksi dua macam racun yang dapat menyerang sistem saraf. Yang pertama adalah neurotoxin, racun yang bisa menyebabkan halusinasi, tak sadar akan lingkungan sekitar, dan bahkan dirinya sendiri. Sedangkan yang kedua adalah latrotoxin, yaitu racun yang bisa membuat korban merasa seperti mabuk karena minuman beralkohol.

7. Ubur-ubur Irukandji dapat membuat korbannya depresi

Ubur-ubur Irukandji adalah spesies yang biasa hidup di laut Australia bagian utara. Jangan remehkan penampilannya yang rapuh karena sebenarnya sengatan ubur-ubur ini sangat menyakitkan.

Orang yang terkena sengatan tersebut akan mengalami sindrom Irukandji. Gejalanya terdiri dari rasa sakit di punggung bagian bawah, mual, kram, berkeringat, serta muntah setiap dua menit sekali. Parahnya, kondisi tersebut dapat berlangsung hingga 12 jam. Tak hanya itu, pasien pun akan merasa tak punya harapan dan depresi.  

“Pasien percaya bahwa mereka akan mati dan begitu yakin sampai-sampai meminta dokter untuk membunuh mereka untuk menghilangkan rasa sakit dari sengatan,” kata ahli biologi Lisa Gershwin kepada ABC Radio pada tahun 2007. 

Walaupun terlihat sangat mengerikan, sebenarnya gangguan yang disebutkan di atas tidak sering terjadi. Akan tetapi tak ada salahnya untuk berjaga-jaga. Sebisa mungkin hindari kontak dengan hewan-hewan di atas, ya! Selain itu, kita harus selalu menjaga kesehatan anjing dan kucing peliharaan agar tidak terinfeksi virus dan parasit. 

Baca Juga : 8 Bahaya Kelamaan Sendirian Alias JOMBLO




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *