BERITA VIRAL

Sulitnya Mengisi Baterai Ponsel Di Afrika , Tidak Mudah !

Sulitnya Mengisi Baterai Ponsel Di Afrika , Ponsel mungkin telah menjadi kebutuhan hampir semua orang di dunia ini, hampir semua orang memiliki gadget, mulai anak-anak hingga dewasa.

Menyedihkannya lagi, mereka memiliki kesulitan untuk masalah pengisian daya ponsel.

Sulitnya Mengisi Baterai Ponsel Di Afrika , Tidak Mudah !

Jika di Indonesia mungkin Anda tinggal mencolokkan charger Anda, ke colokan listrik di Afrika ternyata tidak semudah itu.

Jadi di Afrika smartphone bukan hal populer, karena itu hanya akan membuang-buang waktu mereka untuk mengisi daya, dan bukan solusi.

Mereka lebih memilih menggunakan ponsel yang hemat daya dan tentunya bukan smartphone yang lebih boros daya, rata-rata mereka menggunakan ponsel yang menghemat waktu dalam 1 hari.

Sulitnya Mengisi Baterai Ponsel Di Afrika

Menurut Zhongguancun Online, kesulitan listrik adalah satu hal yang membuat mereka kesulitan untuk mengisi daya.

Setahun lalu, sebuah perusahaan AS meluncurkan stan pengisian bertenaga surya di Benua Afrika, seperti truk es krim bergerak.

Box ini bisa mengisia daya hingga 20 ponsel sekaligus, ditenagai dengan energi surya, total biasa pemasangan box ini adalah 600 dolar AS sekitar Rp8 juta.

Kemudian, perusahaan AS ini menawarkan jika ada orang lokal mau bergabung mereka akan mengadakan pelatihan untuk membuat listrik tenaga surya sendiri.

Namun, biaya yang ditawarkan tidak murah, karena siapapun yang ikut pelatihan harus membayar 80.000 shilling Tanzania sekitar Rp480 ribu.

Kemudian, setelah lulus biasanya mereka membuka jasa pengisian ponsel, dan itu sangat mahal

Anda akan membayar sekitar 1 dollar as hingga 1,5 dollar as (Rp13-20 ribu) untuk sekali pengisian. 

Sulitnya Mengisi Baterai Ponsel Di Afrika , Tidak Mudah !

Seperti contoh, Apple iPhone 5 tidak muncul di Afrika, ponsel ini menghabiskan daya 5,45 watt, berdasarkan tagihan listrik di Amerika.

Jadi jika Anda mengisi ponsel iPhone 5 di Afrika setiap hari selama 365 hari dalam setahun,

Total biaya yang Anda keluarkan sekitar Rp4 juta dalam setahun itupun hanya sekali cas, dan Rp4 juta itu hanya untuk mengecas ponsel.

Sulitnya Mengisi Baterai Ponsel Di Afrika , Tidak Mudah !

Meski demikian, hal ini justru membuat orang Afrika berkreasi untuk menciptakan alat charger yang ramah kantong seperti misalnya di Lesotho.

Lesotho adalah negara kecil di Afrika, yang juga menderita masalah pengisian ponsel, sekitar 50% -60% penduduk mereka memiliki ponsel.

Namun, hanya seperempat dari rumah tangga mereka yang memiliki ponsel.

Sulitnya Mengisi Baterai Ponsel Di Afrika , Tidak Mudah !

Sedangkan di daerah pegunungan terpencil di Afrika, yang tertinggal dalam beberapa dekade, membuka gerai kecil untuk menyediakan pengisian daya.

Namun, keluarga yang cukup mampi akan membeli daya tenaga surya, mengetahui hal itu beruntung bagi kita yang tinggal di Indonesia, mengisi ponsel bukan sesuatu yang sulit.

SUMBER : JURAGANQQ

JURAGANQQ

BACA JUGA :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *