JURAGANQQ – Tumbuh dalam Ancaman, Bikin Anak Takut. Harus di akui, bahwa menjadi orangtua adalah hal tersulit dan membutuhkan konsistensi dan kemauan untuk terus belajar. Namun, orangtua pun seringkali khilaf melakukan beberapa kesalahan ya, Ma.
Kalimat Berisi Ancaman yang Menjadi Senjata
Ma, seberapa sering ancaman akan meninggalkan si Kecil Mama gunakan untuk membuatnya patuh?
“Ayo cepat bereskan mainannya, kalau nggak Mama tinggal ya.”
“Mama tinggal pergi ya kalau adik nggak mau nurut.”
“Kalau kamu terus nakal, Mama nggak mau urus kamu lagi deh. Mama pergi aja.”
Beberapa kalimat di atas hanya beberapa contoh, dan pasti masih banyak lagi kalimat berisi ancaman untuk meninggalkan si Kecil yang sering tanpa kita sadari, kita ucapkan untuk mendisiplinkan anak.
Benarkah Ampuh untuk Membuat Anak Menjadi Patuh?
Saat kalimat ancaman tersebut kita ucapkan pada anak, tentu saja anak akan menjadi patuh, nurut kepada orangtua, dan bersikap baik. Lalu tanpa sadar, kalimat ini menjadi senjata ampuh untuk mendisiplinkan anak.
Jika ini masih sering Mama dan Papa lakukan, segera berhenti ya. Di balik kepatuhan dan sikap baiknya setelah mendapat ancaman ini, ada perasaan takut yang sebenarnya di rasakan oleh anak.
Efek Negatif Anak Tumbuh dengan Penuh Ancaman
Anak merasa tidak berharga
Di tinggal oleh orang yang kita sayang tentu bukanlah suatu hal yang enak ya, Ma. Anak pun bisa merasa hal itu. Pada anak yang mulai beranjak dewasa, mereka akan berpikir apakah mereka tidak berharga bagi kedua orangtuanya, karena dengan mudah di ancam untuk di tinggalkan hanya karena melakukan kesalahan, yang mungkin tidak terlalu fatal.
Tumbuh dalam Ancaman, Bikin Anak Takut
Anak Mulai Tumbuh dan Memiliki Pemikiran Sendiri
Ketika memasuki usia pra sekolah di usia 3-6 tahun, anak telah memiliki energi yang cukup besar untuk membentuk pemikirannya sendiri. Hal ini tentu akan membuka peluang konflik yang cukup besar dengan kedua orangtua..POKER ANDALAN NO.1 ASIA!
Tentu orangtua wajib memiliki kontrol yang cukup tinggi, agar saat konflik dengan anak muncul, mereka mampu mengendalikan emosi agar tidak mulai terpancing.
BACA JUGA : Cara Menjelaskan Apa Itu Monster Pada Anak Batita
Berikan Time Limit saat Konflik Terjadi
Melansir dari Instagram.com/rabbitholeid di jelaskan bahwa memberikan time limit saat konflik dengan anak terjadi cukup penting untuk diterapkan.
Luangkan waktu untuk menenangkan diri dan menjernihkan pikiran saat konflik menyerang. Hal ini penting, agar orangtua mampu mengumpulkan energi dan menenangkan pikiran sebelum menjelaskan banyak hal kepada anak.
Jika di rasa sudah mampu mengontrol emosi, ajak anak bicara dan jelaskan dampak dari perilaku anak yang kurang tepat. Serta, jangan lupa berikan solusinya agar anak tidak merasa hanya di salahkan tanpa di beri solusi.
SUMBER : JURAGANQQ LOUNGE