JURAGANQQ-Seiring kepindahan sang adik, Luca Marini ke Repsol Honda musim depan, aroma nostalgia menyelimuti Rossi untuk tim itu. Valentino Rossi Bongkar Betapa
Pada periode awal kariernya di kelas utama, The Doctor menjadi bagian dari tim pabrikan Jepang itu selama empat musim. Valentino Rossi Bongkar Betapa
Dalam periode 2000-2003, Rossi meraih total tiga gelar juara dunia dengan satu di antaranya di dapat bersama tim satelit. Valentino Rossi Bongkar Betapa
Akan tetapi, berdiam di zona nyaman bukanlah menjadi hal yang bagus bagi pria berkebangsaan Italia tersebut dia tidak inggin berada di zona nyaman dan ia inggin menggembangkan skill nya ke tim lain.
Ya, Honda pada saat itu merupakan tim tangguh yang memiliki motor nyaris sempurna di grid kelas tertinggi.
Alhasil, hal tersebut menghadirkan pandangan bahwa siapa pun yang menjadi joki Honda tidak membutuhkan skill balap mumpuni.
Mendengar pandangan itu, Rossi pun ingin membuktikan bahwa di rinya memiliki kemampuan mumpuni untuk menjadi juara dunia dan tidak pantas untuk di anggap remeh oleh mereka.
Keinginan untuk pindah semakin menggebu dengan perlakukan Honda kepada Rossi yang cenderung kurang baik padanya.
Hal itu di ungkapkan oleh peraih sembilan gelar juara dunia tersebut dalam sebuah wawancara yang di muat di media Spanyol, Motosan.
“Di Honda mereka tidak memperlakukan saya seperti seorang juara dan,” ucap Rossi, di ansir dari Tuttomotoriweb.
Dengan sikap yang di tunjukkan Honda saat itu membuat Rossi mantap untuk mencari tantangan baru dengan tim lain.
Rasa terima kasih pun juga tidak lupa dia ucapkan karena tanpa ada,
perlakukan seperti itu Rossi tidak akan berani mengambil risiko berpindah ke tim lain dan mencari keberuntungna ke tim lain.
“Saya harus berterima kasih kepada mereka ketika saya menang, itulah sebabnya saya memutuskan hengkang,” kata Rossi.
“Mereka pikir jika saya melakukannya, saya akan menang dengan pembalap lain seperti (Sete) Gibernau atau (Max) Biaggi,” imbuhnya.
Di mata Rossi, Honda memiliki kesombongan yang membuat mereka
terlalu percaya diri dan tak segan memperlakukan seorang juara dengan kurang baik.
“Ada aroma kesombongan tertentu di Honda, mereka semua terlalu, percaya diri mereka tidak menunjukkan rasa hormat atas apa yang dilakukan oleh seorang pembalap.”
” Yang mempertaruhkan nyawa nya demi sebuah tim, dan sebuah kemenangan yang akan membesarkan nama tim mereka di mata dunia ,” kata Rossi.
